Krisis Mercedes Bisa Berlanjut sampai 2023

Juara dunia Formula 1 2016 Nico Rosberg mengingatkan mantan timnya, Mercedes, bila krisis yang mereka hadapi saat ini bisa berlanjut hingga tahun depan.

Lewis Hamilton, Mercedes W13

Dari empat balapan awal Kejuaraan Dunia Formula 1 2022, tim pabrikan Mercedes-AMG Petronas F1 baru mampu mengoleksi hasil terbaik dua finis podium. Itu pun hanya posisi ketiga yang direbut Lewis Hamilton di Bahrain dan George Russell di Australia.

Torehan ini menjadi yang terburuk bagi tim pemenang 15 gelar juara dunia (8 konstruktor, 7 pembalap) sepanjang era mesin turbo-hybrid diberlakukan (mulai 2014) dalam sembilan tahun terakhir.

Kali terakhir Mercedes belum mampu menang dalam empat balapan awal F1 terjadi pada musim 2013. Saat itu, hanya Hamilton yang dua kali finis podium ketiga. Sementara, hasil terbaik rekan setimnya, Nico Rosberg, hanyalah P4 dengan dua kali retired.

Apa yang dialami Mercedes pada awal musim ini memang sangat pelik dan kompleks. Tidak heran bila hall tersebut membuat Toto Wolff sebagai prinsipal tim serta kedua pembalap asal Inggris tersebut merasa sangat tidak nyaman.

Sasis Mercedes F1 W13 tidak hanya kalah dari sisi performa dibanding Ferrari F1-75 maupun Red Bull RB18. Bobot yang terlalu berat (daripada mobil kedua rival) membuat Mercedes makin kesulitan mengatasi porpoising (mobil mobil bergerak naik-turun).

Selebrasi di podium: peringkat kedua Nico Rosberg, Mercedes AMG F1, John Owen, Kepala Desainer Mercedes AMG F1, pemenang Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1,, Max Verstappen, Red Bull Racing, di F1 GP Inggris 2016.

Selebrasi di podium: peringkat kedua Nico Rosberg, Mercedes AMG F1, John Owen, Kepala Desainer Mercedes AMG F1, pemenang Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1,, Max Verstappen, Red Bull Racing, di F1 GP Inggris 2016.

Foto oleh: Sutton Images

Saat ini, problem Mercedes sepertinya hampir mustahil untuk diatasi secara tuntas. Berada di peringkat ketiga konstruktor dengan tertinggal hingga 47 poin dari Ferrari di puncak, menjadi salah satu bukti jauhnya gap Mercedes dengan Tim Kuda Jingkrak saat ini.

Hasil-hasil buruk ini memunculkan rasa tidak puas dan keputusasaan, utamanya bagi Hamilton. Pasalnya, juara dunia tujuh kali (2008, 2014, 2015, 2017-2020) itu belum pernah seterpuruk ini sepanjang kariernya di F1.

Hamilton harus segera menemukan mentalitas pemenangnya. Tetapi, itu tidak bisa diwujudkan jika Mercedes tidak segera membenahi segudang kendala teknis pada sasis W13.

Bila tidak segera diatasi, Mercedes berisiko menghadapi kendala serupa pada musim 2023 mendatang. Hal itu diungkapkan Nico Rosberg, salah satu mantan pembalap mereka. Di mata Rosberg, kesulitan yang kini dialami Mercedes sudah dalam tahap kritis.

“Hanya Wolff satu-satunya orang di tim yang mampu memberikan masukan untuk Hamilton. Apa yang terjadi saat ini sepertiya ada yang salah dengan otoritas (baca: Wolff),” ucap Rosberg, seperti dikutip Sky Sport Jerman.

Baca Juga:

Pembalap asal Jerman yang menjadi juara dunia bersama Mercedes tersebut menambahkan, sangat sulit bagi mantan timnya itu untuk tetap optimistis menghadapi persaingan musim ini melawan Ferrari dan Red Bull. Mereka pun sudah mengakui itu.

“Bahkan, Mercedes juga berisiko menghadapi kesulitan besar tahun depan. Hal itu disebabkan pengembangan mobil untuk F1 2023 yang sudah dimulai saat ini,” kata pembalap yang memperkuat Mercedes selama tujuh musim pada 2010-2016 itu.

“Jika mereka mengambil jalur yang salah, maka hasil buruk musim ini bisa berisiko merembet ke tahun depan. Padahal, saat ini, Mercedes pun sudah memiliki tekanan besar untuk segera mengatasi kendala teknis pada mobil.”

dibagikan
komentar

Nama Rossi dan Hamilton Masuk Daftar Pembalap Favorit Quartararo

Kendati Menang, Max Verstappen Tetap Tak Suka F1 Sprint