Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Gagal di F1 2020, Latifi Fokus Perbaiki Performa dalam Kualifikasi

Nicholas Latifi sama sekali tak mendapat poin dalam debutnya di Formula 1. Hasil buruk tersebut dijadikan pelecut untuk meningkatkan prestasi musim 2021. Fokusnya memperbaiki kinerja saat kualifikasi.

Nicholas Latifi, Williams FW43

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images

Pembalap Williams tersebut tiga kali nyaris mendapat poin. Latifi finis di urutan ke-11 pada GP Austria, GP Italia dan GP Emilia Romagna.

Kendati terbilang gagal, Latifi tetap memberi nilai cukup tinggi kepada perjalanannya sebagai rookie F1.

“Ketika terkait balapan, saya memberi nilai diri saya delapan. Tentu saja ada banyak ruang perkembangan dan banyak hal dipelajari,” ujarnya kepada Motorsport.com.

“Itu hanya tahun pertama saya di Formula 1 dan segala hal berbeda dari Formula 2. Tapi kami juga tak punya mobil yang paling mudah dikemudikan. Saya kira kami punya waktu tersulit dibandingkan tim-tim lain.”

Pilot Kanada tersebut lebih keras kepada dirinya saat membahas kualifikasi. Dia selalu tergabung di grup pembalap yang start di grid belakang. Posisi paling maksimal adalah memulai lomba dari urutan ke-15.

“Saat bicara tentang kualifikasi, saya mungkin akan memberi nilai lima. Bukan rahasia kalau saya harus berkembang di area tersebut. Pada kualifikasi, sangat penting menyatukan semuanya. Saya belum bisa melakukan itu lebih sering dari tahun lalu. Saya merasa bahwa ada banyak lagi yang bisa diperoleh dari diri saya dan mobil,” Latifi mengungkapkan.

Putra pebisnis sukses Kanada itu tak memungkiri kecewa dengan performanya walau ada faktor eksternal yang berkontribusi pada kegagalan.

Baca Juga:

Latifi dan tim terus mencari solusi agar start dalam posisi lebih baik sehingga bisa mendulang poin.

“Jujur, ada sedikit rasa frustrasi. Itu bagian yang rumit. Meski saya mungkin harus memukul diri sendiri kalau mengalaminya berkali-kali karena Anda pasti tak mau melakukan kesalahan yang sama dua kali,” ucapnya.

“Bagaimanapun, itu selalu jadi sesuatu yang berbeda. Baik itu kesalahan yang merusak seluruh lap atau ban saya tidak berada dalam temperatur yang tepat dan hasilnya, saya melakukan kesalahan di satu dari tikungan-tikungan awal.

“Ada beberapa kali bahwa saya melewati batas dan hanya itu yang ada dalam diri saya. Saya belum cukup cepat, saya juga masih belajar. Sungguh frustrasi ketika tahu bahwa ada banyak hal tentang itu. Kami akan menggali problem musim panas ini dan menganalisis apa yang bisa dilakukan saat kualifikasi musim depan. Karena posisi start bagus akan membuat perbedaan saat balapan.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Ferrari SF1000 Lebih Cocok dengan Gaya Charles Leclerc
Artikel berikutnya Kepercayaan Diri Vettel di Ferrari Menurun sejak 2018

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia