Latifi Bicara soal Sewa Pengawal Pribadi hingga Pesan Hamilton

Pembalap Williams, Nicholas Latifi, mendapat dukungan dari banyak pihak, termasuk Lewis Hamilton, setelah menerima ancaman pembunuhan akibat insiden di F1 GP Abu Dhabi 2021.

Latifi Bicara soal Sewa Pengawal Pribadi hingga Pesan Hamilton

Pada balapan penutup Formula 1 musim lalu, Latifi tak bisa mengendalikan mobilnya sehingga menabrak pembatas. Direktur balap FIA F1, Michael Masi, lantas menginstruksikan Safety Car keluar selama pembersihan puing.

Jelang lap terakhir, Masi memerintahkan Safety Car masuk dan melanjutkan balapan. Akibat keputusan tersebut, Max Verstappen bisa memblok impian Lewis Hamilton merebut juara dunia kedelapan.

Keputusan kontroversial itu efeknya melebar ke mana-mana. Bahkan, Latifi turut disalahkan dan dirundung di media sosial. Yang lebih parah, ia mendapat ancaman pembunuhan.

Pilot Kanada itu sontak merasa ketakutan. Ia baru membuka fakta tersebut sembilan hari setelah lomba. Latifi juga menyewa pengawal pribadi untuk mengantisipasi serangan.

Selepas shakedown FW44 di Silverstone, Selasa (15/2/2022), penghuni ranking ke-17 itu menceritakan perasaannya.

“Ya, sejujurnya, kami mempertimbangkannya (menggunakan bodyguard). Bagi sebagian orang, mungkin terlihat bodoh, tapi pada akhirnya, Anda tidak tahu seberapa serius orang-orang,” ucapnya.

Baca Juga:

“Hanya butuh seorang penggemar mabuk di bandara atau Anda bertemu seseorang yang berada dalam suasana hati buruk, mabuk atau di bawah pengaruh sesuatu, dan punya opini sangat ekstrim. Butuh satu di antara satu juta orang.

“Jadi, setelah beberapa hari, saya kembali ke London usai balapan dan saya membawa beberapa pengawal bersama saya ketika melakukan sesuatu.”

Ia bahkan membawa pengawal ketika pergi ke taman hiburan bersama kekasihnya, Sandra Dziwiszek.

“Saya pergi ke Winter Wonderland dengan pacar saya karena kami urung melakukannya sebelum beberapa balapan terakhir. Saya membawa beberapa bodyguard,” Latifi menjelaskan.

“Ya, itu terdengar lucu, terdengar konyol, tapi kami menganggap ancaman sangat serius karena Anda tidak tahu apa yang terjadi. Ini hanya bagian ketidakberuntungan dari dunia yang kami tinggali.”

Setelah menulis surat terbuka, pembalap 26 tahun tersebut mendapat banyak dukungan dari koleganya. Bahkan, Hamilton yang ‘dirugikan’ juga mengirim pesan singkat.

“Dia mengirimi saya pesan beberapa hari setelah GP Abu Dhabi,” ujarnya tanpa mau merinci isi percakapan mereka. “Pesan dukungan juga saya terima dari anggota Mercedes lainnya.

“Jelas ada teriakan dukungan di media sosial dari berbagai pembalap dan tim dari disiplin berbeda. Itu sungguh indah dan memberikan semangat. Tentu saja setiap orang setuju dengan keseluruhan sentimen dan pesan.

Williams FW44

Williams FW44

Foto oleh: Williams

“Ini bukan satu-satunya contoh situasi yang berhubungan dengan kekerasan secara daring. Itu tidak hanya terjadi di dunia balap, yang terbaru saat Euro setelah tiga pemain Inggris (Marcus Rashford, Jadon Sancho dan Bukayo Saka), gagal penalti dan kesalahan ditimpakan kepada mereka saat itu.”

Ia menyayangkan banyaknya penyalahgunaan media sosial untuk menebar kebencian.

“Problem itu sayangnya, kami miliki di dunia media sosial. Padahal, media sosial bisa membawa kebaikan, memberi banyak orang akses pada hal-hal yang biasanya tidak bisa mereka lakukan,” katanya.

“Tapi, di saat bersamaan, jebakan negatif bisa terjadi. Sungguh akan lebih baik kalau menemukan banyak cara untuk berbuat lebih baik ke depannya.”

 

dibagikan
komentar

Alasan Williams Hilangkan Logo Senna di FW44

FIA Jamin Restrukturisasi Tetap Jaga Integritas Formula 1