Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Lawan Rasialisme, Hamilton Butuh Aksi Nyata Bukan Hanya Dukungan Verbal

Lewis Hamilton berada di bawah lampu sorot menyusul perkataan rasis legenda F1, Nelson Piquet. Pembalap Mercedes itu berharap ada aksi nyata dengan tidak memberi panggung pada pelaku perbuatan tersebut.

Lewis Hamilton, Mercedes-AMG

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Beberapa hari terakhir, wawancara Piquet dengan sebuah media Brasil kembali diapungkan. Padahal, itu dilakukan tahun lalu.

Juara F1 1981, 1983 dan 1987 tersebut mengomentari kecelakaan yang melibatkan Hamilton dan Max Verstappen di GP Inggris. Ia menggunakan kata ganti berbau rasialisme alih-alih menyebut nama.

Sontak hal ini membuat geger yang berujung pada kecaman terhadap Piquet. Konon, akses pria 69 tahun tersebut ke paddock juga dicabut. Berada dalam posisi terpojok, ia pun merilis permintaan maaf.

Sebaliknya, sejak awal, Hamilton bersikap santai dan tidak menanggapi dengan emosi. Apalagi ia mendapat dukungan dari banyak orang.

Dalam konferensi pers jelang GP Inggris, Kamis (30/6/2022), juara F1 tujuh kali tersebut mengucapkan terima kasih.

“Saya telah menerima (perlakuan) rasialisme dan kritik, narasi negatif dan kuno untuk waktu yang lama dan nada diskriminasi. Jadi sebenarnya tidak ada yang baru bagi saya. Saya pikir itu lebih tentang gambaran besar,” ucapnya.

“Saya tidak tahu kenapa kita terus memberi suara-suara tua sebuah platform. Karena mereka bicara tentang olahraga kami, dan kami sedang berangkat ke arah berbeda. Itu tidak mewakili siapa kami sebagai olahraga sekarang dan ke mana kami berencana pergi.

“Kami mencoba untuk mengembangkan di Amerika Serikat dan negara-negara lain, Afrika Selatan dan kami perlu melihat ke depan dan memberikan orang-orang muda sebuah platform yang lebih mewakili saat ini. Siapa coba kami berada di arah yang kami tuju.

Baca Juga:

“Jadi ini bukan tentang satu individu, itu bukan hanya tentang seseorang yang menggunakan istilah itu. Ini gambaran lebih besar.”

Di sisi lain, Hamilton menegaskan pernyataan FIA dan F1 yang mengutuk Piquet atau dukungan dari sesama pembalap dan tim, tidak cukup untuk menyelesaikan problem tersebut.

Hamilton seorang menjadi sasaran tembak mantan orang-orang penting di F1. Sir Jackie Stewart pernah mengutarakan keraguannya apakah pembalap Inggris itu pantas melanjutkan kompetisi. Bernie Ecclestone pun beberapa kali melontarkan komentar negatif.

Sebagai aktivis pendukung kesetaraan, ia ingin melihat tindakan yang bisa menekan perlakuan berbau rasialisme.

“Sekarang tentang aksi nyata. Kita harus mulai bertindak. Itu hanya kembali ke F1, media, kami seharusnya tidak memberikan orang-orang ini platform. Suara-suara tua apakah mereka secara tak sadar atau sadar menentang orang-orang seperti saya ada di olahraga seperti ini, apakah perempuan layak di sini.

Fotografer dan Lewis Hamilton, Mercedes-AMG

Fotografer dan Lewis Hamilton, Mercedes-AMG

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

“Diskriminasi bukan sesuatu yang harus diproyeksikan dan dipromosikan, dan memberi sarana untuk menciptakan dan memecah belah orang-orang. Dalam beberapa pekan terakhir, saya tidak menyangka, hari berlalu di mana ada seseorang yang tidak relevan dalam olahraga kami selama beberapa dekade, mencoba mengatakan hal negatif dan menjatuhkan saya. Namun, saya masih di sini dan berdiri tegak.”

Ia mendorong seluruh tim dan pembalap F1 untuk bersama membahas inklusivitas, serta menggalakkan keberagaman.

“Sangat bagus berdiri bersama di grid dan bicara seputar inklusivitas. Namun, mereka hanya omong kosong jika kami tidak beraksi,” ucapnya.

“Ini adalah bisnis yang berkembang. Tim-tim meraup lebih banyak uang daripada sebelumnya, dan mereka akan lanjut mengembangkannya. Saya tidak lihat ada dana lain ditempatkan pada keberagaman dan inklusi.

“Saya berani bertaruh nilainya tidak sebanyak yang kami masukkan dan rencanakan untuk dimasukkan. Saya menelepon tim-tim F1 yang setuju jadi bagian dari piagam F1 dan mereka masih belum tanda tangan. Ini masih belum jalan.

“Kami tidak bisa lagi memperkuat suara-suara tersebut untuk menciptakan perpecahan di luar sana.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Vettel Bakal Putari Sirkuit Silverstone dengan Mobil F1 Bekas Mansell
Artikel berikutnya Silverstone Akan Jadi Ujian Nyata Carlos Sainz

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia