Lebih Banyak Balapan di 2021, F1 Cetak Laba Rp359 Miliar

Formula 1 mencatatkan lonjakan pendapatan hingga dua kali lipat musim lalu. Bahkan, mereka mengantongi keuntungan hingga 92 juta dolar AS (sekitar Rp359 miliar).

Esteban Ocon, Alpine A521, Lewis Hamilton, Mercedes W12, Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, and the rest of the field for the restart

Pandemi Covid-19 telah menghancurkan perekonomian dan finansial berbagai sektor. F1 pun turut merasakan penderitaan.

Musim 2020, dengan berbagai keterbatasan, mereka berusaha menyelenggarakan balapan. Pada akhirnya, hanya 17 lomba yang digelar karena beberapa tuan rumah mundur. Itu pun tanpa penonton.

Konsekuensinya, pemasukan pun anjlok. Pemasukan susut hampir separuh dari 2.022 miliar dolar pada 2019 menjadi 1.145 miliar dolar. Kerugian F1 menyentuh 386 juta dolar.

Walaupun pandemi masih ada, kondisi berangsur membaik seiring dengan gerakan vaksinasi di berbagai belahan dunia.

Musim 2021, F1 berhasil melaksanakan 22 balapan dan penonton kembali dengan protokol kesehatan ketat. Pundi-pundi pun kembali terisi di mana pemasukan tercatat 2,136 miliar dolar. Defisit berbalik jadi keuntungan 92 juta dolar.

Baca Juga:

Ini berpengaruh pada kenaikan pembayaran kepada 10 tim. Dari 1,012 miliar dolar pada 2019, merosot ke angka 711 juta dolar tahun berikutnya dan melesat jadi 1,068 miliar dolar tahun lalu.

Pemilik Formula 1, Liberty Media, mengakui kembalinya penonton ke sirkuit merupakan penyumbang income terbesar.

“Kehadiran fan terus dinilai oleh otoritas pemerintah yang relevan di setiap balapan sepanjang tahun, dengan pembatasan yang berkurang seiring berjalannya tahun,” demikian bunyi pernyataan Liberty Media.

“Jumlah penonton meningkat signifikan pada awal kuartal ketiga 2021, dibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan promosi balapan bertumbuh dengan lima event lebih banyak digelar pada 2021, termasuk tambahan balapan di luar Eropa, yang mana pada beberapa di antaranya terlihat kembalinya kapasitas penonton.

Lewis Hamilton, Mercedes W12, Valtteri Bottas, Mercedes W12, Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, Sergio Perez, Red Bull Racing RB16B, Charles Leclerc, Ferrari SF21, and the rest of the field at the start

Lewis Hamilton, Mercedes W12, Valtteri Bottas, Mercedes W12, Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, Sergio Perez, Red Bull Racing RB16B, Charles Leclerc, Ferrari SF21, and the rest of the field at the start

Photo by: Jerry Andre / Motorsport Images

“Sedangkan, pembatasan kehadiran penggemar tahun sebelumnya menyebabkan perubahan sekali lagi dalam persyaratan kontrak diadakannya balapan.

“Pendapatan promosi sepanjang tahun juga diuntungkan dari penyelesaian satu kali yang dilakukan pada kuartal pertama, berhubungan dengan pembatalan baalpan yang semula dijadwalkan mulai pada 2020.”

Liberty menambahkan pemasukan berasal dari hak siar dan sponsor juga mengalami kenaikan. Pembaruan perjanjian penyiaran dengan klausul lebih baik, biaya kontrak yang meningkat, pertumbuhan kuat jumlah pelanggan TV F1 dan efek dari perubahan biaya kontrak dibanding tahun sebelumnya, merupakan deretan faktor berpengaruh.

“Pendapatan dari sponsor juga meningkat seiring dengan adanya sponsor-sponsor baru dan dampak dari lebih banyak balapan,” mereka melanjutkan.

dibagikan
komentar

Charles Leclerc Temukan Anomali pada Kinerja Mobil F1 2022

Nomor #1 di Mobil Max Verstappen Beri Red Bull Kekuatan Ekstra