Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Leclerc Kaget dengan Performa Kompetitif Ferrari di Bahrain

Charles Leclerc terkejut dengan kecepatan mobil Ferrari usai melihat torehan Carlos Sainz Jr dalam sesi latihan bebas GP Bahrain, Jumat (26/3/2021).

Charles Leclerc, Ferrari SF21

Charles Leclerc, Ferrari SF21

Charles Coates / Motorsport Images

Ferrari ingin bangkit usai melewati musim 2020 yang penuh penderitaan. Mereka mencatatkan rapor terburuk dalam empat dekade terakhir.

Penghuni peringkat keenam klasemen konstruktor itu langsung bekerja keras untuk menemukan problem sekaligus solusi.

Mereka menanamkan power unit yang lebih baik pada SF21. Alhasil, Carlos Sainz mampu mengunci peringkat keempat tercepat dalam FP2. Selisihnya 0,280 detik dengan Max Versappen (Red Bull), yang mencetak 1 menit 30,847 detik.

Sementara pencapaian terbaik Leclerc, urutan kelima di FP1 dengan 1 menit 31,993 detik. Timbul harapan kalau Ferrari kembali kompetitif musim ini.

“Hari ini, sangat positif, sejujurnya kami mungkin tidak berharap sekompetitif ini meski sekarang masih terlalu awal. FP1 positif bagi saya, FP2 kurang. Saya sedikit kesulitan dengan mobil di sini dan sana dan tidak dapat menuntaskan lap seperti yang saya mau,” tutur Leclerc.

“Secara keseluruhan, ada banyak yang harus dikerjakan. Saya merasa motivasi tim besar. Saya bisa melihat ketika kami merasakan perbaikan yang dibuat sejak tahun lalu. Besok, adalah hari di mana kami akan tahu di mana posisi kami dibanding yang lain.”

Baca Juga:

Meski berhasil tembus empat besar, Sainz belum puas. Perubahan ekstrim di trek menyulitkannya menjaga mobil agar seimbang.

“Kami menghadapi kondisi sangat berbeda dibandingkan FP1. Di FP1, segalanya tampak normal dan ada perubahan besar pada angina dan kondisi trek saat FP2. Itu membuat mobil dan keseimbangan berisiko,” kata Sainz.

“Jika Anda membandingkan ini dengan McLaren ketika arah angina berubah, saya tahu apa yang akan terjadi pada mobil jadi saya dapat mengantisipasi diri sendiri dan mengekstraksi secara independen kondisi mobil 95 persen ke 100 persen.

“Ketika Anda berganti tim dan mobil, segera setelah kondisi berubah, Anda tidak tahu bagaimana reaksi mobil. Anda selalu merasa kurang dalam mengemudi. Anda tidak mau melakukan kesalahan bodoh dan Anda ingin melakukannya di bawah batas mobil karena tidak tahu respons mobil.”

Pembalap Spanyol tersebut menilai perlu disiplis secara mental dengan umpan balik terhadap engineer. Sainz berusaha untuk tetap optimistis menatap sesi berikutnya.

“Saya selalu mengatakan Anda butuh balapan, Anda butuh pengalaman, Anda harus melalui kondisi berbeda untuk mengetahui reaksi mobil. Ini rumit. Anda perlu mendisiplinkan mental. Anda tidak perlu memberi terlalu banyak komentar terkait keseimbangan karena Anda tahu mungkin kurang dalam mengemudi,” ia menjelaskan.

“Hari ini, saya dapat beradaptasi dengan baik antara sesi ke sesi. Saya cukup betah di dalam mobil tapi besok, bisa jadi cerita yang sangat berbeda ketika angin berubah lagi.

“Jika angin kencang, saya mungkin mulai dari nol lago dan mencoba menemukan pijakan sedikit demi sedikit. Triknya di sini hanya membiarkan sesi berlalu, biarkan membangun pengalaman dan bersabar.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Williams Tarik Mantan Direktur Teknis Sauber sebagai Konsultan
Artikel berikutnya Jadwal F1 GP Bahrain Hari Ini

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia