Charles Leclerc Percaya Lima Kemenangan Cukup untuk Amankan Gelar
Jika Ferrari konsisten sepanjang musim, Charles Leclerc meyakini dirinya bisa menjadi juara dunia F1 dengan membukukan lima kemenangan dari total 23 balapan tahun ini.

Urutan penguasa di trek belum bisa ditetapkan setelah tiga hari tes pramusim pertama Formula 1 (F1) di Barcelona akhir bulan lalu. Namun, secara luas Ferrari dianggap tampil kompetitif dan produktif.
Banyak pihak memprediksi pabrikan Maranello bisa menjadi ancaman serius dalam perebutan gelar pada F1 2022 setelah tampil kuat dan menyelesaikan lebih banyak lap daripada tim lain di Barcelona.
Formula 1 2021 adalah periode pemulihan bagi Ferrari, di mana mereka mampu mengakhiri kejuaraan di peringkat ketiga konstruktor setelah mengalami musim terburuknya selama 40 tahun pada 2020.
Berkaca pada hasil musim lalu serta aturan teknis baru tahun ini, pembalap Ferrari Charles Leclerc merasa persaingan F1 2022 bisa lebih terbuka, tidak lagi sekadar antara Mercedes dan Red Bull Racing.
Dengan asumsi pertarungan tahun ini bakal makin sengit, Leclerc berpandangan lima kemenangan dalam 23 race yang dijadwalkan sudah cukup bagi seorang pilot untuk meraih gelar.
“Dua tahun terakhir telah berjalan rumit. Ferrari selalu berada di bawah tekanan besar. Namun, kami bereaksi dengan baik sebagai sebuah tim dan kami juga telah mempersiapkan diri untuk regulasi baru,” ujar pembalap asal Monako itu dilansir Planet F1.
“Dengan mencapai lima kemenangan sudah akan luar biasa (tahun ini). Jika kami mampu terus konsisten, saya pikir kami bisa menjadi juara dunia dengan merebut lima kemenangan.”
Charles Leclerc dan rekan setimnya, Carlos Sainz Jr., berusaha meredam ekspektasi yang makin meninggi terhadap Ferrari tahun ini. Mereka mengatakan bakal menghadapi kejuaraan selangkah demi selangkah.
Setelah Barcelona, langkah selanjutnya adalah melanjutkan progres dalam tes pramusim kedua yang akan berlangsung di Sirkuit Internasional Bahrain selama tiga hari, dari 10-12 Maret.

Charles Leclerc, Ferrari F1-75
Foto oleh: Erik Junius
“Hari-hari pengujian di Bahrain akan sangat penting untuk kami mempersiapkan diri menjelang balapan perdana (di trek yang sama). Kami tetap hati-hati karena kami tidak tahu di mana kami berdiri, tetap kami termotivasi dan ingin bertarung di depan,” katanya.
Musim lalu, Leclerc untuk pertama kali, sepanjang kariernya di F1, menelan kekalahan dalam persaingan dengan rekan setim. Ia menutup musim dengan gap 5,5 poin di belakang Carlos Sainz, yang finis kelima.
Kendati kedua pembalap memiliki hubungan yang baik di dalam dan di luar lintasan, Leclerc menegaskan dirinya tak ingin itu terulang. Ia berambisi menjadi yang lebih unggul dalam persaingan meraka tahun ini.
“Hubungan kami sangat baik. Kami kompetitor. Pada akhirnya, rekan setim Anda satu-satunya pembalap dengan mobil yang sama seperti Anda. Jadi, saya ingin mengalahkannya. Namun, tentu kami harus menemukan keseimbangan untuk tim,” ucap Leclerc.
Kala Toto Wolff Jadi Dosen Tamu di Sekolah Bisnis Harvard
5 Wanita Berpengaruh di Formula 1 Satu Dekade Terakhir
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.