Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Leclerc Tak Heran Ferrari Jadi Tim Terkuat Keempat

Terpaksa memulai dari grid ke-12, Charles Leclerc tak mampu menutup F1 GP Arab Saudi di Sirkuit Jeddah pada posisi lebih baik dari P7.

Charles Leclerc, Scuderia Ferrari, in the post Qualifying Press Conference

Foto oleh: LAT Images

Ferrari khususnya Leclerc masih tenggelam dalam suasana negatif. Setelah melakoni akhir pekan sulit di Bahrain, mereka berharap keberuntungan berpihak di trek kedua yang lebih cocok dengan karakteristik SF-23.

Kualifikasi memberi ilusi keajaiban mungkin terjadi karena pembalap Monako mendarat di posisi kedua. Ia berada di antara dua pembalap tercepat dalam latihan bebas, Sergio Perez dan Fernando Alonso.

Sangat disayangkan bahwa hasil ini datang ketika Leclerc sudah tahu bahwa ia harus menjalani penalti 10 grid karena memasang ECU ketiga pada mobilnya. Meskipun demikian, pada lap pertama, dengan ban lunak, ia mampu naik kembali ke posisi keenam.

Pergantian ke ban keras mengurangi kecepatannya dan situasinya diperparah dengan masuknya safety car sesaat setelah ia berhenti, yang menguntungkan lawan-lawannya yang memanfaatkan pit stop. Hasilnya finis di tempat ketujuh, di belakang rekan setimnya Carlos Sainz, dengan mobil yang lagi-lagi tampak seperti kekuatan keempat di lintasan yang secara apriori lebih ramah terhadap Ferrari .

"Tugas pertama bagus, saya pikir saya juga melakukan pekerjaan yang baik dengan manajemen ban, yang sedikit mengkhawatirkan saat menggunakan ban lunak. Kemudian dengan ban keras di trek ini, jika Anda tidak berada di zona DRS, Anda akan kehilangan banyak hal, jadi saya tertinggal 1,5 detik di belakang Carlos (Sainz) sepanjang balapan dan pada akhirnya, saya berkata pada diri sendiri bahwa saya hanya harus finis untuk membawa pulang poin, karena tidak banyak lagi yang bisa kami lakukan.

Charles Leclerc, Ferrari SF-23, Pierre Gasly, Alpine A523

Charles Leclerc, Ferrari SF-23, Pierre Gasly, Alpine A523

Photo by: Mark Sutton / Motorsport Images

"Jelas ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan karena jika kita melihat di mana kita ingin berada, yaitu menang, masih ada jalan panjang yang harus dilalui," kata Leclerc kepada Sky Sports F1.

Ditanya apakah melihat Ferrari sebagai tim terkuat keempat adalah sebuah kejutan, ia menjawab, "Ini bukan kejutan, jujur saja. Kami tertinggal di Bahrain dalam hal degradasi. Saya pikir kami lebih dekat dengan Red Bull dalam balapan, tetapi ternyata tidak seperti itu.

"Australia akan tiba dalam dua minggu lagi, tetapi kemudian kami memiliki waktu istirahat selama tiga minggu di mana kami berharap dapat menemukan sesuatu yang penting untuk sisa musim ini."

Mengenai aspek-aspek dari SF-23 yang perlu ditingkatkan, ia menjelaskan, “Jika Anda melihat Red Bull, ia lebih kuat di lintasan lurus dan di tikungan, jadi itu sulit. Dibandingkan dengan yang lain, sekarang kami akan menganalisa apa saja yang menjadi titik lemah kami.”

Charles Leclerc, Ferrari SF-23, Zhou Guanyu, Alfa Romeo C43, Nico Hulkenberg, Haas VF-23

Charles Leclerc, Ferrari SF-23, Zhou Guanyu, Alfa Romeo C43, Nico Hulkenberg, Haas VF-23

Photo by: Mark Sutton / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Dapat Penalti Terlambat, Alonso Kecam Sistem FIA
Artikel berikutnya FIA Janji Tinjau Regulasi Usai Kontroversi Alonso

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia