Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Leclerc Tuntut Penjelasan soal Strategi Ferrari di F1 GP Inggris

Charles Leclerc tak bisa menutupi kekecewaan usai kehilangan kans podium di F1 GP Inggris di Sirkuit Silverstone, Minggu (3/7/2022). Namun, di sisi lain, ia menikmati duel lawan Lewis Hamilton.

Charles Leclerc, Ferrari, in Parc Ferme

Charles Leclerc, Ferrari, in Parc Ferme

Steven Tee / Motorsport Images

Tampaknya, pembalap Monako itu jadi korban salah strategi Ferrari. Spekulasi bahwa tim sengaja mengutamakan Carlos Sainz kembali muncul.

Meski mengetahui Leclerc kesulitan memacu mobil dengan ban keras, si Kuda Jingkrak malah memanggil pilot Spanyol ke pit dan memasangkan ban lunak. Tim lain pun mengekor langkah pole sitter itu.

Alhasil, Leclerc yang mengalami kerusakan sayap depan di awal, terpaksa menyerah dalam pertarungan dengan rekan setim, Sergio Perez dan Hamilton.

Selepas memarkir mobil di Parc Ferme, Leclerc terlihat berbincang dengan Prinsipal Mattia Binotto. Ia tak mau membahas secara detail pembicaraannya.

Yang jelas, Leclerc ingin menuntut penjelasan tentang alasan tim memutuskan taktik tersebut.

“Saya tidak mau mengomentari apa pun sekarang, saya tidak mau bicara tentang itu dan punya visi global dengan tim terkait alasannya,” ia mengungkapkan.

“Tentu saja, secara personal saya merasa sangat kuat pada bagian pertama balapan dan saya kehilangan waktu sedikit. Jika itu dapat mengubah hasil final, saya kira saya tidak melakukannya. Namun ke depannya, kami harus memeriksa semuanya.”

Baca Juga:

Kakak pembalap F3, Arthur Leclerc, itu mengaku bahwa Binotto mencoba menghiburnya.

“Dia mencoba, tapi tentu kekecewaan terlalu besar bagi saya. Ini merupakan balapan roller coaster. Pada lap pertama, saya mematahkan sayap depat dan kemudian, saya pikir sudah selesai. Itu sedikit understeer,” ucapnya.

“Kemudian, saya bermain dengan tombol (setir) dan berhasil sedikit lebih kuat di bagian depan, dan kemudian, ritme kembali dan kami sangat kuat.

“Kemudian, kemenangan tampak makin dan makin mungkin, dan kemudian safety car keluar dan seperti itu. Sungguh frustrasi.”

Saat ditanya apakah dia bicara di radio, pemilik enam pole position F1 2022 tersebut membantah.

“Tidak, karena itu jelas sangat terlambat. Kemudian, tim mengatakan untuk tetap berada di luar. Jadi saya tidak bisa masuk, jelas, dan seperti itu,” katanya.

Satu-satunya hiburan Leclerc adalah menikmati duel dengan Hamilton. Apalagi dia kerepotan mengelola ban.

“Saya tidak tahu berapa banyak yang Anda lihat, tapi itu sudah di ujung tanduk. Saya juga harus sampai ke batas untuk mencoba mempertahankan posisi, itu yang saya lakukan,” ujarnya kepada Motorsport.com.

“Saya tidak berpikir bisa melakukan lebih baik. Itu menyenangkan, tapi di sisi lain, saya sangat frustrasi. Saya berada di batas, tapi sekali lagi, saya harus melakukannya.

Charles Leclerc, Ferrari F1-75, berduel dengan Sergio Perez, Red Bull Racing RB18

Charles Leclerc, Ferrari F1-75, berduel dengan Sergio Perez, Red Bull Racing RB18

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images

“Saya menggunakan ban usang dan semua jadi sangat rumit, jadi saya harus menggunakan semua yang bisa. Saya selalu mengecek untuk memastikan Lewis sedikit tertinggal pada puncak tikungan untuk mencoba dan mengingat norma, dan bermain sesuai aturan. Saya mencoba melakukan yang terbaik.

“Saya terus berpikir bahwa semua mungkin dan saya memberikan yang terbaik hingga akhir. Itu tidak cukup, tapi meski saya tahu, itu menjadi sangat, sangat sulit. Saya meyakini itu hingga lap terakhir.”

Dengan besar hati, Leclerc menerima kekalahan dan memberi dukungan terhadap Carlos Sainz. Rekannya itu mendapatkan kemenangan perdana di F1.

“Tentu saja, saya kira ini adalah poin penting. Meski saya sangat kecewa, saya pikir ini tidak seharusnya menjadi headline di tengah kemenangan perdana Carlos,” ia mengungkapkan.

“Saya kira itu adalah mimpi yang jadi nyata. Ketika Anda anak-anak, Anda mengimpikan momen ini, dan terutama Ferrari, jadi dia harus menikmatinya. Ini harinya dan saya harap selanjutnya ini hari saya.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Mick Schumacher Nyaris Salip Verstappen, Vettel Emosional
Artikel berikutnya Daniel Ricciardo Derita Komplikasi Problem di Silverstone

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia