Legenda F1 Niki Lauda meninggal dunia
Tiga kali juara dunia Formula 1 Niki Lauda meninggal dunia pada usia 70 tahun.

Kondisi kesehatan Lauda memang mengalami penurunan sejak pertengahan tahun lalu. Mantan pembalap F1 asal Austria itu harus menjalani operasi transplantasi paru-paru pada Agustus 2018 yang membuatnya harus dirawat di rumah sakit selama dua bulan.
Pada Januari tahun ini, Lauda sempat kembali masuk rumah sakit untuk perawatan singkat setelah terjangkit infeksi flu.
"Dengan rasa kesedihan yang mendalam, kami mengumumkan bahwa Niki kami yang tercinta telah meninggal dunia dengan tenang bersama keluarganya pada Senin (20/5)," tulis keluarga Lauda dalam pernyataan resmi mereka.
"Pencapaian uniknya sebagai atlet dan usahawan tidak akan pernah terlupakan. Begitu juga dengan semangatnya yang tidak kenal lelah untuk bertindak, serta keberaniannya.
"Dia akan menjadi panutan bagi kita semua, dia adalah seorang suami, ayah, dan kakek yang penyayang. Dia akan sangat dirindukan."
Lauda telah menjadi sosok penting di paddock Formula 1 selama lebih dari empat dekade. Ia melakoni debut di ajang jet darat pada 1971, dan merebut kemenangan pertamanya pada 1974 bersama Ferrari, dan kemudian merengkuh gelar perdananya pada 1975.
Semusim kemudian, Lauda selamat dari kecelakaan dramatis di mana mobilnya terbakar usai menabrak pagar pembatas di Nurburgring. Meski menderita luka bakar parah, Lauda hanya absen dua balapan, dan menunjukkan penampilan heroik di GP Italia, kandang Ferrari. Dalam perebutan gelar 1976, Lauda hanya kalah satu poin melawan rival terberatnya, James Hunt.
Lauda merebut titel keduanya bersama Ferrari pada 1977, sebelum kemudian hijrah ke Brabham untuk musim 1978. Kiprahnya bersama Brabham hanya bertahan dua musim sebelum memutuskan pensiun pada gelaran GP Kanada 1979.
Lihat Juga:
Lauda kemudian mengalihkan fokusnya pada bisnis penerbangan dengan mendirikan maskapai pribadinya di Austria. Namun gairah balap rupanya belum sepenuhnya meninggalkan Lauda. Pada 1982, ia melakukan comeback Formula 1 bersama McLaren.
Dua musim berikutnya, Lauda mengemas gelar juara dunia ketiganya setelah mengalahkan rekan setim, Alain Prost, dengan keunggulan setengah poin saja.
Setelah pensiun untuk yang kedua kalinya pada 1985, Lauda mengambil peran konsultan di Ferrari pada 1990-an, yang kemudian dilanjutkan dengan jabatan team principal di Jaguar pada 2001, meski itu hanya bertahan hingga 2002.
Pada 2012, Lauda menjadi ketua non-eksekutif di tim F1 Mercedes, dan dianggap berkontribusi besar atas dominasi skuat Panah Perak di Formula 1 sejak era turbohibrida V6.
Selamat jalan Niki.
Niki Lauda (1984)

Foto oleh: Jean-Philippe Legrand
Niki Lauda, Ferrari 312T2 (1976)

Foto oleh: Sutton Images
Niki Lauda, Mercedes AMG F1, Lewis Hamilton, Mercedes-AMG F1

Foto oleh: Sutton Images
Niki Lauda, Non-Executive Chairman, Mercedes AMG

Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images
Niki Lauda, Mercedes AMG F1 Non-Executive Chairman

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Niki Lauda, Mercedes AMG F1 Non-Executive Chairman, Bernie Ecclestone

Foto oleh: Sutton Images
Niki Lauda, Non-Executive Chairman, Mercedes AMG

Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images
Niki Lauda, Mercedes AMG F1 Non-Executive Chairman

Foto oleh: Sutton Images
Niki Lauda, Ferrari 312T2

Foto oleh: Rainer W. Schlegelmilch
Toto Wolff, Executive Director (Business), Mercedes AMG, Niki Lauda, Non-Executive Chairman, Mercedes AMG

Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images
Niki Lauda, McLaren MP4\2 TAG

Foto oleh: LAT Images
Niki Lauda, McLaren MP4/2 TAG Porsche

Foto oleh: LAT Images

Artikel sebelumnya
Kombinasi dua hal hambat progres Red Bull
Artikel berikutnya
GALERI: Semua kemenangan Niki Lauda di F1

Tentang artikel ini
Kejuaraan | Formula 1 |
Pembalap | Niki Lauda |
Penulis | Andrew van Leeuwen |