Sanksi Bikin Lewis Hamilton Harus Mengatur Ulang Fokusnya
Lewis Hamilton kesal sekaligus hancur dengan pencopotan pole position yang dimenangkannya dalam kualifikasi F1 GP Brasil. Apalagi Mercedes juga tidak mengajukan banding.
Watch: Starting Grid untuk GP Brasil
Hamilton harus menjalani hukuman memulai sprint race dari urutan ke-20, setelah Steward menemukan bukti flap DRS sayap belakang W12 membuka lebih dari 85mm. Tentu saja, itu melanggar jarak maksimum.
Start dari belakang dalam adu kecepatan selama 24 lap tentu membuatnya sulit tembus tiga besar di Sirkuit Interlagos, Sabtu (13/11/2021) waktu setempat. Dengan kemampuan balap dan akselerasi mobilnya, pengoleksi tujuh mahkota juara dunia F1 itu hanya mampu melesat ke P5.
Kekecewaan tetap menghantui tapi Hamilton berusaha melupakan dan fokus pada balapan. Pasalnya, hasil sprint race menentukan di mana ia akan start pada lomba Minggu (14/11/2021). Hamilton masih membawa beban penalti lima grid akibat ganti ICE (internal combustion engine) di power unit mobilnya.
“Jelas sekali itu sangat berat,” Hamilton mengakui kepada Sky F1. “Ketika tim sedang bekerja, berbicara dengan steward, saya hanya mencoba berkonsentrasi pada pekerjaan saya dengan para insinyur dan menjaga semangat tempur para mekanik saya tetap tinggi, fokus pada pekerjaan di depan mata dan tidak memikirkannya.
“Pastinya, sebelum saya mendengar tentang hasilnya, itu sangat menghancurkan. Tapi, Anda tidak bisa membiarkan hal itu menahan Anda, menjaga kepala tertunduk dan saya harus lanjut.
“Jadi saya segera mengatur ulang, membuat otak saya fokus pada apa yang saya bisa lakukan dan memberikan segalanya.”
Sementara itu, Mercedes mengumumkan bahwa tidak akan mengajukan banding atas diskualifikasi yang didapat Hamilton. Padahal, tim tersebut punya hak untuk naik banding agar pembalapnya tetap berada di posisi pertama.
Tim pabrikan Jerman beralasan kalau mereka ingin menjuarai F1 lewat duel di trek. Mereka tahu punya amunisi cukup untuk mencapai target.
Bukti itu sudah diperlihatkan Hamilton yang melompat 15 tingkat pada sprint race. Pembalap 36 tahun tersebut mengungkapkan bahwa pencapaian itu melampaui eksptektasinya.
“Sejujurnya, saya tidak tahu apakah mungkin terjadi. Saya tidak menetapkan batas atau maksimum. Ketika berada di belakang grid sebelum start, sebelum melaju dalam formation lap, saya kira mungkin bisa finis posisi ke-10,” ujarnya.
“Saya berpikir, ‘Ok, itu target saya. Kami harus mencoba dan naik sejauh mungkin’. Tapi kemudian, tiba-tiba saya menguranginya lebih cepat. Saya menggunakan banyak elemen berbeda untuk bahan bakar hari ini. Anda tahu, Anda tidak bisa menyerah. Anda harus terus mengebut.”
Lewis Hamilton, Mercedes
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Video terkait
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments