Lewis Hamilton Kalah dalam Perebutan Hak Paten
Lewis Hamilton menelan kekecewaan setelah mengakhiri pertarungan panjang perebutan hak paten nama Hamilton dengan pembuat arloji mewah asal Swiss.
Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images
Kantor Kekayaan Intelektual Uni Eropa memutuskan ‘Hamilton’ tetap jadi merk milik pabrik jam Swiss dan mesti membayar biaya pengadilan 893 pounds (sekitar Rp16,8 juta).
Perusahaan milik juara dunia Formula 1 tujuh kali itu, 44IP, ingin mencegah Hamilton International mematenkan nama mereka. Pasalnya, pembalap Mercedes AMG-Petronas tersebut ingin mengeluarkan produk termasuk jam dan aksesoris dengan merk Lewis Hamilton.
Lewat pengacaranya, pilot 35 tahun itu menuding upaya Hamilton International bakal memunculkan persaingan bisnis tak sehat. Duel antara kedua pihak berlangsung selama tiga tahun.
Namun, tuntutan ditolak karena nama belakang Hamilton sangat pasaran. Selain itu, perusahaan mampu membuktikan sudah ada jauh sebelum kampiun GP Turki tersebut lahir.
Mereka berdiri pada 1892 di Lancaster, Pennsylvania, kemudian pindah ke Swiss pada 2003. Produk arlojinya pun dipakai para pesohor dari masa lalu, salah satunya Elvis Presley.
“Argumen terkait hak kekayaan intelektyal dari pembalap ‘Lewis Hamilton’ kalah. Merek yang diperebutkan hanya terdiri dari satu kata ‘HAMILTON’ dan bukannya ‘LEWIS HAMILTON’. Itu merupakan nama belakang yang biasa di negara-negara berbahasa Inggris,” demikian bunyi putusan pengadilan.
“Tidak ada ‘hak alami’ untuk seseorang untuk memiliki namanya terdaftar sebagai merek dagang, ketika itu akan melanggar hak pihak ketiga. Bahkan pemohon pembatalan secara eksplisit menerima merek yang diperebutkan ‘HAMILTON’ sudah dipakai sejak 1892, sebelum tanggal lahir Lewis Hamilton sebagai orang perseorangan.
“Tidak ada itikad buruk yang ditemukan dalam pemilik merek dagang Uni Eropa. Kenyataannya, pemilik merek dagang Uni Eropa menunjukkan aktivitas ekonomi signifikan dalam bidang horologis sejak 1892.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments