Lewis Hamilton Kecewa Strategi Mercedes di GP Turki
Lewis Hamilton mampu finis di P5 setelah start dari grid 11 lomba Formula 1 Grand Prix Turki. Namun, ia frustrasi karena strategi Mercedes membuatnya gagal merebut podium.
Kendati mampu menjadi yang tercepat pada sesi kualifikasi, Sabtu (9/10/2021), pembalap Mercedes-AMG Petronas F1 itu harus rela start dari grid 11 akibat penalti 10 posisi. Pasalnya, ia memakai Internal Combustion Engine (ICE) keempat di Istanbul Park.
Turun dengan mobil paling kompetitif di F1 saat ini, tidak butuh waktu lama bagi Hamilton untuk merangsek ke posisi depan saat balapan, Minggu (10/10/2021). Apalagi, hujan yang turun beberapa saat sebelum balapan dimulai membuat trek basah.
Kondisi tersebut mampu dimanfaatkan Hamilton dengan baik. Satu demi satu lawan dilewati hingga pada lap 15 (dari total 58 lap lomba), ia sudah mampu berada di P5.
Hamilton sempat bertarung sengit melawan Sergio Perez (Red Bull Racing Honda) untuk memperebutkan P4 antara lap 34-35. Setelah beberapa pembalap di depannya melakukan pit stop, Hamilton mampu bertengger di P3.
Saat itu, ia berada di belakang rekan setimnya yang akhirnya memenangi GP Turki Valtteri Bottas dan rival terberatnya Max Verstappen (Red Bull Racing Honda).
Sampai lap 49, Hamilton yang berada di P3 masih yakin ban intermediate (setrip hijau) yang dipakainya sejak awal, mampu bertahan sampai finis. Saat itu, Charles Leclerc (Scuderia Ferrari) yang berada di belakangnya baru saja mengganti ban intermediate baru.
Lewis Hamilton, Mercedes W12, berusaha melewati Sergio Perez, Red Bull Racing RB16B, pada lomba F1 GP Turki di Istanbul Park, Minggu (10/10/2021).
Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images
Hamilton pun bersikukuh bannya kuat sampai finis. Meskipun, saat itu seluruh pembalap di lima besar sudah memakai ban setrip hijau yang baru untuk menghadapi lintasan Istanbul Park yang belum sepenuhnya kering.
Namun begitu, kru Mercedes tetap memintanya untuk melakukan pergantian ban dan Hamilton pun masuk pit ada lap 50, delapan putaran sebelum finis. Posisi Hamilton pun melorot dari P3 ke P5 saat kembali ke lintasan.
Kesal dipaksa melakukan pit stop, kesulitan Hamilton bertambah karena ia tidak juga mampu berkembang dengan ban intermediate baru. Ia akhirnya harus puas finis di P5 di belakang Leclerc.
“Kami seharusnya tidak masuk (pit). Saya sudah bilang sebelumnya,” ucap Hamilton kepada race engineer-nya, Pete “Bono” Boonnington, lewat radio.
“Saya sudah nyaman berada di P3. Bila mampu mempertahankan posisi ini, jelas akan menjadi hasil lomba yang fantastis mengingat saya start dari grid 11.
“Hasil ini buruk meskipun bisa saja menjadi lebih buruk. Mungkin, saya sebaiknya bertahan di trek atau masuk pit lebih awal.
Jika pit stop dengan delapan lap tersisa, Anda akan kesulitan mendapatkan suhu ideal agar ban bekerja maksimal. Mungkin, sama seperti memanaskan ban medium di trek kering (normal). Jadi, saya memang agak frustrasi. Tetapi, inilah yang terjadi.”
Hamilton bertambah kesal saat mengetahui Esteban Ocon (Alpine F1) mampu finis di P10 (1 poin) tanpa mengganti ban intermediate-nya sama sekali sepanjang 58 lap. Hamilton juga menyesal tidak mengikuti intuisinya sendiri terkait keputusan pit stop tersebut.
“Saya hanya menggeber mobil tetapi tidak memiliki semua informasi. Saya merasa seharusnya tetap berada di trek. Firasat dan hati kecil saya sebenarnya sudah mengatakan itu, harus bertahan di lintasan,” katanya.
Juara dunia F1 tujuh kali (2008, 2014, 2015, 2017, 2018, 2019, 2020) itu menambahkan: “Saya frustrasi karena tidak mengikuti firasat. Tetapi saya bekerja dalam sebuah tim. Jadi, saya akan melakukan yang terbaik dengan masukan yang saya dapat.”
Karena hanya mampu menambah 10 poin sementara pesaing terberatnya, Max Verstappen, merebut 18 poin, Lewis Hamilton yang sebelumnya memimpin klasemen dan unggul dua poin atas pembalap Belanda itu, kini justru tertinggal enam poin di P2.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.