Lewis Hamilton Klarifikasi Tak Marah kepada Mercedes
Juara dunia bertahan, Lewis Hamilton, membantah pemberitaan media yang menyebutkan dirinya marah atas keputusan Mercedes untuk melakukan pergantian ban di F1 GP Turki.
Kendati harus start dari grid ke-11, Hamilton dengan cepat memperbaiki posisinya saat berlomba di Istanbul Park, akhir pekan lalu. Ketika memasuki Lap 15, sang pembalap bahkan sudah bertengger lima besar.
Jelang bagian akhir balapan, Hamilton tengah menduduki urutan ketiga. Terbuka peluang baginya untuk mengklaim kemenangan, atau minimal finis kedua. Akan tetapi, semuanya berubah pada Lap 51.
Pit stop yang dilakukan Hamilton membuatnya turun ke posisi kelima. Berjuang keras merangsek ke barisan depan, laju pengoleksi tujuh gelar juara dunia itu malah tertahan oleh Sergio Perez.
Hamilton akhirnya harus puas finis kelima. Raihan mengecewakan ini membuatnya kehilangan status pemuncak klasemen sementara, yang kembali diambil alih Max Verstappen.
Sebelum melintasi garis finis, Hamilton nampak kecewa atas keputusan Mercedes yang memintanya masuk pit. Hal ini terdengar dari percakapan dia dengan engineer Peter Bonnington atau yang akrab disapa Bono.
Hamilton terlihat begitu frustrasi berat karena kehilangan posisi serta poin yang begitu berharga. Dia juga menyalahkan timnya lantaran melakukan pit stop, yang mana dirinya merasa lebih baik tetap bertahan di trek.
Sehari usai F1 GP Turki, Hamilton menulis di Instagram Stories yang berisi penjelasan dan penekananan, bahwa dia sama sekali tidak marah kepada seluruh anggota tim Mercedes.
Lewis Hamilton, Mercedes W12
Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images
“Selamat pagi, dunia! Saya telah melihat beberapa berita pagi ini yang menulis terlalu banyak insiden di balapan kemarin tentang kapan harus pit (stop),” cuitnya.
“Tidak benar untuk mengatakan saya marah dengan tim saya.
“Sebagai tim, kami bekerja keras untuk membangun strategi terbaik, tetapi seiring berjalannya balapan, Anda harus membuat keputusan terpisah, ada begitu banyak faktor yang terus berubah.
“Kemarin kami mengambil risiko untuk tidak pit, berharap itu akan kering, ternyata tidak. Saya ingin mengambil risiko dan mencoba dan pergi sampai akhir, tetapi itu adalah keputusan saya untuk tetap di trek dan itu tidak berhasil. Pada akhirnya kami melakukan pit (stop) dan itu adalah hal yang paling aman untuk dilakukan.
“Kita hidup dan kita belajar. Kami menang dan kami kalah sebagai tim. Jangan pernah berharap saya untuk bersikap sopan dan tenang di radio saat saya balapan, kami semua sangat bersemangat dan di saat yang panas semangat itu bisa keluar, seperti yang terjadi pada semua pembalap.
“Hati dan semangat saya ada di luar sana di trek, itu adalah api dalam diri saya yang membuat saya sejauh ini, tetapi kecemasan apa pun dengan cepat dilupakan dan kami membicarakannya. (Kami) sudah melihat ke depan untuk balapan berikutnya.
“Hari ini adalah hari lain untuk bangkit dan sebagai sebuah tim.
“Kami tetap bangkit.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.