Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Liberty ingin potong pendapatan tim-tim besar F1

Liberty Media berniat menerapkan sistem pendistribusian hadiah yang baru kepada tim-tim F1 sebelum tahun 2020.

Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1 W08 and Sebastian Vettel, Ferrari SF70H

Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1 W08 and Sebastian Vettel, Ferrari SF70H

XPB Images

Ross Brawn, Managing Director, Motor Sports
Kimi Raikkonen, Ferrari SF70H
Stoffel Vandoorne, McLaren MCL32 and Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1 W08
Sergio Perez, Sahara Force India F1 VJM10
Lewis Hamilton, Mercedes F1 W08, leads Felipe Massa, Williams FW40
Pirelli motorhome
Ross Brawn, Mercedes AMG F1 Team Principal
Sean Bratches, Managing Director, Commercial Operations; Chase Carey, Chairman and CEO of Formula 1;
Daniel Ricciardo, Red Bull Racing RB13, leads Romain Grosjean, Haas F1 Team VF-17

Untuk saat ini, tim-tim F1 seperti Ferrari, Red Bull, McLaren, Mercedes, dan Williams, masing-masing menerima pendapatan tambahan.

Liberty berharap tim-tim besar tersebut bisa menerima perubahan yang akan diterapkan sebelum perjanjian yang saat ini berjalan berakhir. Sebagai gantinya Liberty akan memberikan insentif seperti kepemilkan saham di Grup F1 yang baru.

"Hingga 2020, sistem pendistribusian hadiah yang saat ini berlaku masih mengacu pada perjanjian Concorde [perjanjian antara FIA, tim-tim F1, dan Grup F1]," ujar CEO dan presiden Liberty, Greg Maffei.

"Kami berharap dengan adanya insentif, termasuk saham yang kami tawarkan, hal tersebut dapat membantu kami untuk menerapkan sistem pendistribusian hadiah yang lebih adil dan kompetisi balap yang lebih kompetitif. Tapi rencana itu masih belum pasti, setidaknya hingga tahun 2020.

"Kami menyadari, tim-tim yang saat ini menerima pendapatan cukup banyak akan segan dengan rencana ini.

"Tapi saya pikir semua pihak mengerti bahwa kita membutuhkan lingkungan balap yang lebih kompetitif, seperti yang terjadi di NFL pada setiap hari Minggu – di mana setiap tim punya kesempatan untuk bangkit dari ketertinggalan dan memenangi pertandingan.

"Tentu tidak ada yang menginginkan sebuah kompetisi yang membosankan, tidak menarik, dan tidak seru."

Maffei juga mengaku bahwa aturan pembatasan pengeluaran biaya menjadi salah satu strategi yang ingin diterapkan oleh Liberty agar peta persaingan dapat menjadi lebih merata.

Salah satu direktur F1 yang baru, Ross Brawn, ditugaskan untuk melakukan investigasi terkait kepraktisan aturan tersebut, setelah beberapa kali gagal pada percobaan sebelumnya.

"Saya pikir hal itu sudah termasuk dalam komentar saya mengenai lingkungan balap yang lebih kompetitif dan menciptakan sebuah event yang seru dan penuh dengan peluang," tambah Maffei.

"Chase [Carey, kepala F1 yang baru] sudah berkata bahwa kami ingin tim-tim kecil, tim-tim yang kurang sukses, agar bisa tetap bisa mendapatkan keuntungan, sementara tim-tim yang lebih sukses bisa mendapatkan keuntungan yang lebih banyak lagi. Tapi untuk saat ini kasusnya masih timpang sebelah.

"Jadi apakah kita bisa menerapkan sebuah keadilan dengan aturan batasan? Hal itu tentunya juga menjadi yang kami perbincangkan saat ini.

"Ross Brawn menjadi orang yang paling pandai tentang topik ini, dan ia akan menerapkan solusi yang lebih efektif dibandingkan percobaan-percobaan sebelumnya. Kita lihat saja."

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Tes Barcelona: Raikkonen tutup pekan tes perdana di posisi teratas
Artikel berikutnya Honda: Kami perlu berdebat dengan McLaren

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia