Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Lima Parameter George Russell Pembalap Paling Stabil Musim Ini

George Russell memang hanya menempati peringkat keempat klasemen Formula 1 2022. Namun, saat ini tidak ada pembalap lain yang mampu sekonsisten dirinya.

George Russell, Mercedes-AMG, 3rd position, arrives on the podium

Foto oleh: Sam Bloxham / Motorsport Images

Dari enam balapan yang sudah digelar pada Kejuaraan Dunia Formula 1 2022, tidak banyak yang menyadari bila andalan Mercedes-AMG Formula 1 Team tersebut menjadi satu-satunya pembalap dengan performa paling stabil sejauh musim ini berjalan.

Paling tidak, ada lima indikator statistik yang menjadi parameter mengapa pembalap yang baru bergabung ke Mercedes mulai musim 2022 tersebut menjadi yang paling konsisten tahun ini.

Finis P3 pada Grand Prix Spanyol, Minggu (22/5/2022) kemarin, menjadi hasil podium keduanya musim ini. Sebelumnya, pembalap asal Inggris tersebut finis di posisi yang sama pada GP Australia, putaran ketiga musim ini.

Parameter kedua yang menunjukkan betapa stabilnya Russell musim ini adalah memimpin sebuah balapan. Pada GP Spanyol kemarin, Russell sempat memimpin balapan selama empat lap (19 km).

Itulah kali kedua Russell memimpin sebuah balapan. Sebelumnya, ia juga pernah memimpin sebuah balapan F1 di GP Sakhir 2020, saat menggantikan Lewis Hamilton (absen karena terpapar Covid-19) untuk Tim Mercedes.

Tolok ukur ketiga yang menunjukkan konsistensi performa Russell adalah selalu finis di lima besar. Saat ini, ia menjadi satu-satunya pembalap di grid yang mampu melakukan itu.

Menariknya, dari enam balapan, Russell sudah membuat hasil finis yang sama dua kali. Ia naik podium ketiga masing-masing di Australia dan Spanyol. Lalu, finis P4 di Bahrain dan Emilia Romagna. Sementara, di Arab Saudi dan Miami, Russell masuk di posisi kelima.

George Russell, Mercedes W13, berduel dengan Sergio Perez, Red Bull Racing RB18, pada lomba F1 GP Spanyol 2022.

George Russell, Mercedes W13, berduel dengan Sergio Perez, Red Bull Racing RB18, pada lomba F1 GP Spanyol 2022.

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Selain selalu finis di lima besar, Russell juga menjadi satu-satunya pembalap yang mampu selalu merebut poin dan finis dengan menyelesaikan seluruh lap alias 100%, sejauh musim ini berjalan.

Tidak ada pembalap lain di grid saat ini yang mampu melakukan itu. Termasuk tiga pembalap yang kini berada di atas Russell.

Juara dunia sekaligus pemimpin klasemen Max Verstappen (Oracle Red Bull Racing), sudah dua kali tidak mampu merebut poin, tepatnya saat finis P19 di Bahrain dan retired di Australia.

Charles Leclerc (Scuderia Ferrari) tidak mampu finis di Circuit de Barcelona-Catalunya, Spanyol, karena masalah teknis. Adapun peringkat ketiga, Sergio Perez (Oracle Red Bull Racing) sudah sekali tidak mampu merebut poin saat finis P18 di Bahrain.

Parameter terakhir George Russell pembalap dengan performa paling stabil musim ini adalah duel melawan rekan setim, Lewis Hamilton.

Dari enam balapan yang sudah digelar, Russell dan juara dunia F1 tujuh kali (2008, 2014, 2015, 2017-2020) itu sudah sama-sama tiga kali saling mengalahkan di kualifikasi.

Namun untuk hasil lomba, George Russell mampu lima kali mengungguli kompatriotnya tersebut. Pembalap berusia 24 tahun itu baru sekali kalah posisi finis dari Hamilton, yakni saat finis P4 di GP Bahrain (Hamilton naik podium ketiga).

Baca Juga:

Satu-satunya kekurangan George Russell adalah dirinya belum mampu merebut kemenangan sepanjang kariernya di F1. Pertanyaannya, dengan performa sestabil saat ini, mampukah Russell bersaing merebut gelar juara dunia?

Hingga saat ini, tidak ada pembalap F1 yang menjadi juara dunia tanpa merebut kemenangan. Sejauh ini, hanya Mike Hawthorn dan Keke Rosberg yang berhasil menjadi juara dunia dengan jumlah kemenangan paling sedikit, satu.

Hawthorn hanya memenangi GP Monako dalam perjalanannya menjadi juara dunia F1 1958 bersama Ferrari. Adapun Keke Rosberg – ayah juara dunia 2016 Nico Rosberg – hanya naik podium utama di GP Swiss ketika merebut gelar pada 1982 di atas Williams FW08.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya 10 Fakta Menarik dan Statistik F1 GP Spanyol 2022
Artikel berikutnya Mercedes Sekarang Perlu Fokus ke Peningkatan Performa

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia