Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Lowe Heran Mercedes Sembunyikan Kekuatan Mobil di Era 2014

Paddy Lowe, mantan petinggi Mercedes F1, tidak mengerti alasan tim Jerman berusaha keras untuk menyembunyikan dominasinya di awal era hibrida pada musim 2014.

Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W05

Foto oleh: Sutton Images

Dominasi Red Bull tampaknya menjadi pembicaraan banyak orang di awal musim ini, tetapi belum lama ini Mercedes adalah tim yang jauh di atas yang lain. Skuad yang berbasis di Brackley ini menciptakan power unit yang sangat kuat pada 2014, ketika mesin hibrida diperkenalkan ke Formula 1, sehingga mereka jarang sekali perlu memacu mobil mereka di lintasan.

Bahkan, dalam banyak kesempatan dan mungkin karena takut akan kemungkinan perubahan regulasi, mereka mencoba menyembunyikan kekuatan mesin mereka yang sebenarnya lebih dari satu atau dua kali.

“Saya tidak mengerti mengapa hal ini harus dirahasiakan, karena semua orang sudah menduganya, tetapi pada 2014, kami memiliki keunggulan besar sehingga kami tidak perlu menjalankan mesin dengan tenaga penuh untuk sebagian besar balapan," kata Paddy Lowe dalam sebuah wawancara untuk saluran YouTube Formel1.de.

"Ini adalah hal yang fantastis, ini adalah bagian dari sejarah kami, jika boleh jujur. Saya rasa belum pernah ada tim sebelumnya yang mampu memainkan kekuatan seperti itu dengan keunggulan begitu besar.

"Williams, pada 1992, memiliki mobil yang lebih cepat 2 detik per putaran daripada mobil pesaing mereka pada hari biasa, terutama di tangan Nigel Mansell. Tapi, ada lebih sedikit yang bisa dimainkan," Lowe melanjutkan.

"Dengan Mercedes, situasinya adalah kami dapat menyesuaikannya berdasarkan keuntungan yang Anda butuhkan pada hari tertentu. Dan itu terjadi di banyak balapan tahun itu."

Dua tahun sebelumnya, Lowe juga pernah membahas keunggulan Mercedes di level mesin di siniar Beyond the Grid. Dia kemudian mengatakan bahwa pada 2014, manajemen tim terus-menerus mengatakan bahwa Mercedes tidak boleh tampil terlalu kuat , karena aturan dapat berubah dan jelas merugikan merek dengan bintang perak.

Prinsipal Toto Wolff kemudian menanggapi pertanyaan dari Motorsport.com. "Paddy pasti berada di tempat yang berbeda dari saya. Anda tidak akan mengurangi tenaga pada mesin hanya agar peraturannya berubah untuk menguntungkan Anda,” ucapnya.

Baca Juga:

“Kami tampil sangat kompetitif pada 2014. Semua orang bisa melihatnya. Dan peraturan baru baru saja diberlakukan yang tidak akan mengubah apa pun. Tapi, mungkin Paddy memiliki kesan seperti itu, mungkin saja."

Berbicara kepada Formel1.de, Lowe mengatakan tentang dominasi Mercedes pada 2014. "Tidak ada yang memalukan, orang-orang di Brixworth (tempat pembuatan mesin Mercedes F1) baru saja melakukan pekerjaan yang fantastis dalam mengembangkan mesin tersebut,” tuturnya.

“Dan jika Anda mulai menganalisanya, hal itu didasarkan pada strategi hebat yang telah disusun di Stuttgart bertahun-tahun sebelumnya.

"Sebelum bergabung dengan tim, saya bekerja di McLaren selama 20 tahun dan selama itu pula Mercedes menjadi pemasok mesin kami. Jadi saya tahu betapa kerasnya kerja mereka di fasilitas Brixworth, yang pada akhirnya menciptakan mesin 2014.

"Powerplant tersebut merupakan salah satu kesuksesan terbesar Mercedes dalam sejarah motorsport. Dan tim memanfaatkannya sebaik mungkin, membuat pemasok mesin lainnya malu pada tahun itu.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Fokus Balapan Lain, Porsche Bekukan Rencana Tampil di Formula 1
Artikel berikutnya Ferrari Bawa Terobosan Baru SF-23 di F1 GP Emilia Romagna

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia