Kevin Magnussen Tak Lagi Terbebani Mimpi Juara Dunia
Pembalap Haas F1, Kevin Magnussen, mengaku sudah tidak lagi dibebankan dengan ambisi menjadi juara dunia, setelah sempat absen dari Formula 1 selama semusim.
Magnussen dan rekan setimnya, Romain Grosjean, digantikan oleh dua debutan, Mick Schumacher serta Nikita Mazepin, pada awal musim 2021 karena alasan finansial.
Namun, Haas terpaksa memutuskan kontrak Mazepin, menyusul invasi militer Rusia ke Ukraina. Hubungan keluarga Mazepin dengan Presiden Vladimir Putin membuat tim merekrut kembali Magnussen, untuk dipasangkan dengan Schumacher.
Pembalap asal Denmark itu mengatakan, rehat semusim dari Formula 1 telah membuatnya sadar bahwa mimpinya menjadi juara dunia F1 tidak akan menjadi nyata.
Walaupun peluang untuk menjadi kampiun jet darat masih ada, Magnussen menyatakan dirinya tidak lagi dibebankan oleh ambisi tersebut.
"Saya pikir ini berbeda. Karena saya sudah menutup chapter tersebut dan saya sudah mencapai titik di mana saya menerima fakta bahwa itu (menjadi juara) tidak akan terjadi," ujar pembalap berjuluk K-Mag ini.
"Sekarang saya kembali ke sini hanya untuk melakukan aktivitas sehari-hari saja. Saya fokus ke pekerjaan saya, mencoba untuk bersenang-senang dan mengembangkan diri saya sebisa mungkin.
"Saya tidak merasa bahwa ekspektasi saya menjadi beban di musim ini. Saya senang jika bisa menjadi juara F1 dan itu masih menjadi impian saya. Tapi ekspektasi saya sudah tidak setinggi dulu. Jika itu terjadi, ya tentu saya akan sangat senang.
"Saya saat ini mengamankan kursi di tim, jadi semuanya masih bisa terjadi. Tapi saya merasa beban yang ada dalam diri saya sudah berkurang."
Kevin Magnussen, Haas F1 Team berbicara kepada rekan pers
Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images
Magnussen, menghabiskan satu tahun bersama Chip Ganassi di IMSA Weathertech SportsCar Championship pada 2021, menyatakan bahwa vakum dari Formula 1 sudah membuatnya perspektifnya berubah.
Meski sedikit frustrasi dengan kariernya dalam peluang pertamanya balapan jet darat, ia lebih mengapresiasi dirinya sendiri di kesempatan keduanya ini.
Pembalap berusia 29 tahun itu kembali menemukan kenikmatan balapan bersama Haas, setelah finis P5 di GP Bahrain awal musim ini, serta P4 saat kualifikasi Imola.
"Ya, itu terjadi pada semua orang. Terkadang ketika kehilangan sesuatu, Anda menyadari apa yang Anda miliki," tuturnya.
"Dan tentu saja, ketika saya keluar tahun lalu, saya melihat kembali karier Formula 1 saya dan tiba-tiba merasa sangat bersyukur.
"Saya bersyukur sebelumnya, tetapi tidak dengan cara yang sama. Saya lebih frustrasi dengan banyak hal dan sangat fokus pada apa yang tidak saya miliki, fokus pada fakta bahwa saya tidak menang, daripada benar-benar senang berada di dalamnya.
"Saya tidak benar-benar bisa menghargainya, jadi segalanya telah berubah sedikit."
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.