Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Mandalika Tidak Mustahil Menggelar Formula 1

Mandalika International Street Circuit dirancang bukan hanya untuk MotoGP dan World Superbike. Sirkuit itu hanya butuh beberapa penyesuaian agar bisa menggelar Formula 1.

The drivers wait for the lights to go out at the start

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Sirkuit Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat, memang didesain dan diproyeksikan untuk menggelar Kejuaraan Dunia Balap Motor (kelas MotoGP, Moto2, dan Moto3) serta World Superbike (WSBK).

Namun, tidak mustahil sirkuit sepanjang 4,31 km dengan 17 tikungan itu bisa menggelar ajang balap paling bergengsi di dunia, Formula 1, di masa depan.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Ricky Baheramsjah, dalam Konferensi Pers Virtual yang dihadiri Motorsport.com Indonesia pada Rabu (1/9/2021).

Seperti diungkapkan Ricky, dirinya sempat bertemu otoritas Formula 1 pada 2018 dan 2019. Pada kesempatan itu, ia mengungkapkan proyek Sirkuit Mandalika berikut keinginan mendatangkan Formula 1 ke Indonesia.      

Itu karena pada dasarnya MGPA ingin memperkenalkan proyek Mandalika ini kepada tim-tim Formula 1.

 

“Ketertarikan kami (untuk menggelar F1), menurut saya, tentu saja ada. Namun ada sesuatu yang perlu kami pikirkan ketika bicara soal konfigurasi sirkuit, termasuk gravel,” tutur Ricky.

“Namun secara keseluruhan sirkuit sudah siap untuk menggelar event tinggi, seperti balap mobil dan motor. Jadi, kami tidak terlalu mengkhawatirkan aspek itu.”

Untuk menggelar Kejuaraan Dunia Balap Motor maupun WSBK, jelas membutuhkan homologasi dari FIM. Sedangkan untuk balap mobil, termasuk FIA, memerlukan pengesahan standar kelayakan sirkuit dari FIA.

“Kami yakin Sirkuit Mandalika bisa memenuhi kualifikasi untuk itu, memang masih perlu proses untuk ke arah itu. Tapi, seperti untuk MotoGP dan WSBK, kami juga memerlukan dukungan pemerintah untuk bisa menggelar F1,” kata Ricky lagi.

Ricky menambahkan, pihaknya tetap terbuka dan akan terus mengupayakan diskusi-diskusi dengan otoritas Formula 1 untuk menggelar balap jet darat itu di Indonesia. Namun, ia mengakui bila prioritas utama MGPA saat ini adalah WSBK dan MotoGP di Indonesia.

Dwianto Eko Winaryo selaku Direktur Konstruksi dan Pengembangan MGPA menambahkan, target pertama pembangunan Sirkuit Mandalika adalah mendapatkan homologasi dari FIM untuk MotoGP dan WSBK.

Baca Juga:

“Jadi, homologasi yang kami kejar pertama ya dari FIM terlebih dulu. Bukan berarti nantinya tidak bisa disesuaikan untuk homologasi FIA,” ucap Dwi.

“Untuk homlogasi FIA, mungkin butuh adjustment (penyesuaian), misalnya di T10. Jadi, secara teknis, Sirkuit Mandalika ini bisa menggelar F1.

“Tetapi ya itu tadi, butuh penyesuaian untuk memenuhi standar FIA. Hanya butuh beberapa perubahan untuk standar FIA, agar aman untuk balap mobil, utamanya F1.”

Ricky Baheramsjah menjelaskan, selain MotoGP dan WSBK, pihaknya juga sedang melihat ajang-ajang balap dunia lainnya yang juga di bawah FIM. Memang, ada cukup banyak balap motor yang termasuk di dalamnya.

“Tapi kami juga tertarik menggelar balap mobil, GT dan touring, misalnya. Itu pasti akan menarik selain MotoGP dan World Superbike. Juga balap elektrik, seperti Roborace,” katanya.

“Saya kira di masa depan kami akan membangun ajang balap yang koheren dan menarik,” tutur Ricky lagi.  

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Fernando Alonso Jelaskan Alasan Harus Bertahan di F1 hingga 2023
Artikel berikutnya Russell dan Latifi Sebut De Vries Layak Dapat Kursi F1

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia