Titel F3 Schumacher Dipertanyakan, Mantan Bos Pasang Badan
Prinsipal Prema Powerteam, Rene Rosin, menegaskan Mick Schumacher pantas menjuarai titel Formula 3.
Mick Schumacher, Haas F1, on the grid
Charles Coates / Motorsport Images
Nama Schumacher akhirnya kembali ke atas grid Formula 1, setelah Mick Schumacher menjalani debutnya bersama Haas di GP Bahrain akhir pekan lalu.
Anak dari legenda Formula 1, Michael Schumacher, itu bisa dibilang tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai ke balap jet darat.
Memulai karier di Formula 3 2017, Schumacher sukses menjadi juara pada 2018. Ia kemudian promosi ke Formula 2 musim 2019, dan berhasil menjadi juara pada 2020.
Atas perkembangan pesatnya di kategori junior, pembalap muda Jerman tersebut direkrut Haas untuk Formula 1 2021, dengan rival Nikita Mazepin menjadi rekan setimnya.
Walau banyak yang menyambut gembira bahwa anak dari tujuh kali juara dunia F1 itu dapat bisa meneruskan jejak sang ayah, tak sedikit yang meragukan kemampuan Schumacher.
Pada saat Schumacher menjuarai Formula 3 2018, muncul teori konspirasi bahwa gelar dimenanginya dengan cara curang.
Pasalnya, saat awal musim, penampilan Schumacher berada di bawah standar. Dari 14 balapan pertama, ia hanya mampu meraih dua podium.
Kemudian, dalam 16 balapan terakhir, terjadi lonjakan performa dari Schumacher, yang mana berhasil mencatatkan 12 podium, delapan di antaranya merupakan kemenangan.
Schumacher bahkan berhasil mencatatkan lima kemenangan beruntun dalam dua seri Formula 3 (tiga kemenangan di Nurburgring, dua kemenangan di Spielberg).
Mick Schumacher juga sempat menjadi juara Formula 2 sebelum naik ke Formula 1
Foto oleh: Steven Tee / Motorsport Images
Karenanya, tidak heran jika banyak orang meragukan titel F3 yang direbut Schumacher. Pun begitu, prinsipal Prema Powerteam, Rene Rosin, membela mantan pembalapnya.
"Komentar-komentar (miring) ini tidak pantas didapatkan pembalap sekelasnya. Jika memang ada yang mempertanyakan sesuatu, mereka bisa saja melakukan protes. Tapi nyatanya ini tidak," ujar Rosin.
"Mick Schumacher adalah orang yang selalu ingin belajar dari kesalahan, selalu ingin bersaing di papan atas. Itu sebabnya mengapa dia bangkit dari keterpurukan awal musim.
"Saya pernah bilang kepadanya, tak perlu memikirkan klasemen, coba fokus ke setiap balapan saja, karena jika memikirkan klasemen balapan akan terasa lebih sulit. Jadi, kami bisa menjadi juara berkat kemampuan dan mentalitas Mick Schumacher."
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments