Mantan Promotor F1 Dukung Presiden Rusia

Eks-promotor Formula 1 Bernard “Bernie” Ecclestone menyebut bila tindakan yang diambil Presiden Rusia Vladimir Putin pasti memiliki alasan.

Ross Brawn, Managing Director of Motorsports, FOM, Vladimir Putin, President of Russia, and Bernie Ecclestone, Chairman Emeritus of Formula 1, watch the race

Persahabatan antara mantan bos F1 Bernie Ecclestone dan Presiden Rusia Vladimir Putin sudah lama diketahui publik. Yang mengejutkan, Ecclestone masih mau berbicara soal sahabatnya itu di tengah kemelut menyusul serangan militer Rusia ke Ukraina.

Seperti dikutip Times Radio, dalam pernyataannya Ecclestone tidak ragu untuk membela Putin. Pria asal Inggris berusia 91 tahun itu percaya bila kebijakan yang diambil sahabatnya itu pasti memiliki alasan kuat dan sudah dipertimbangkan dengan matang.

“Secara pribadi, saya melihatnya (Putin) sebagai orang yang selalu berterus terang, tegas, dan pria terhormat,” tutur Ecclestone.

“Vladimir selalu melakukan apa yang sudah dikatakan, tanpa diskusi lagi,” kata pria yang emeritus dari F1 pada akhir Januari 2017 tersebut.

Sejumlah wartawan pun menanyakan apakah yang Ecclestone itu katakan itu benar, mengacu pernyataan Putin yang sebelumnya membantah akan menginvasi Ukraina tetapi yang dilakukan justru sebaliknya.

“Situasi dan kondisi berubah, bukankah begitu?” ujar Ecclestone yang mulai menjadi sosok penting dalam penyelenggaraan Kejuaraan Dunia F1 menjelang akhir era tahun 1970-an. 

Baca Juga:

Ecclestone juga tidak ragu mengkritik Liberty Media Corp – pengakuisisi hak penyelenggaraan dan komersial F1 sejak 2017 – terkait kebijakan yang diambil Formula One Group (promotor yang menjalankan F1).

Beberapa hari lalu, Formula One Group memutuskan Sirkuit Sochi Autodrom tidak akan menggelar balap F1 “dengan kondisi seperti sekarang”. Namun, GP Rusia 2022 yang sedianya digelar pada 25 September, bisa tetap dilaksanakan jika situasi berubah drastis.

Menurut Ecclestone, GP Rusia tetap bisa digelar dan tidak seharusnya dibatalkan karena tekanan dari para pembalap. Bahkan, jika juara dunia Max Verstappen (Oracle Red Bull Racing) tidak mau turun.

“Tentu saja (GP Rusia) tetap bisa digelar. Ini hanya masalah personal, tidak lebih,” tutur Ecclestone.

“Saya kira, ini terserah orang-orang yang terlibat dalam event untuk memutuskan. Bagaimana seseorang bisa menilai apa yang terjadi saat ini? Mungkin ada banyak orang yang berpikir Rusia melakukan tindakan benar.”

Satu yang harus diingat, Bernie Ecclestone dan Presiden Vladimir Putin adalah dua sosok penting keberhasilan Formula 1 masuk Rusia pada 2014.

Saat itu, Ecclestone memang sudah lama ingin membawa Formula 1 ke Rusia. Kala itu, Ecclestone ingin balapan di Rusia digelar di sirkuit jalan raya di dekat Kremlin dan Lapangan Merah Moskow, seperti di Monako.

Namun, Vladimir Putin akhirnya berjanji kepada Bernie Ecclestone untuk membangun Sirkuit Sochi Autodrom dan berjanji akan selesai pada 2014. Pada 12 Oktober 2014, Sochi akhirnya menggelar F1 untuk kali pertama dari delapan kali beruntun sampai 2021 lalu.

dibagikan
komentar

Ferrari F300 yang Antar Schumacher Menangi F1 GP Hungaria 1998 Dilego

George Russell Belum Pikirkan Raih Titel F1