Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Mantan Teknisi Jagokan Ferrari Ungguli McLaren

Rob Smedley, mantan teknisi Scuderia Ferrari, yakin tim yang pernah dibelanya akan memenangi duel melawan McLaren dalam perebutan tempat ketiga konstruktor.

Rob Smedley, Formula 1

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Memasuki lima balapan terakhir Kejuaraan Dunia Formula 1 2021, McLaren dan Scuderia Ferrari bersaing ketat untuk memperebutkan peringkat ketiga klasemen konstruktor.

Menjelang F1 Grand Prix Meksiko, akhir pekan ini (5-7/11/2021), McLaren masih berada di peringkat ketiga. Namun, tim asal Woking, Inggris, tersebut hanya unggul 3,5 poin atas Ferrari yang tepat berada di bawah mereka.

Dengan tiga balapan beruntun dalam tiga pekan (triple-header) – Meksiko, Sao Paulo, Qatar – kedua tim tidak boleh lengah atau terlihat lemah agar mampu bersaing dalam perebutan posisi ketiga. Selain gengsi, uang jutaan dolar Amerika Serikat (AS) juga dipertaruhkan dalam duel ini.

Pada duel terakhir di Austin, Texas, AS, Ferrari terbukti lebih unggul daripada McLaren. Charles Leclerc dan Carlos Sainz masing-masing mampu finis P4 dan P7.

Ferrari berhasil mengoleksi empat poin lebih banyak dibanding McLaren setelah Daniel Ricciardo finis P5 (10 poin) dan Lando Noris di P8 (4 poin).

Duel di antara kedua tim yang berada di belakang Mercedes dan Red Bull Racing tersebut jelas menarik bagi penggemar. Tidak terkecuali Rob Smedley, mantan teknisi Ferrari yang kini menjadi Direktur Sistem Data Formula One Group, promotor F1.

Charles Leclerc, Ferrari SF21, Daniel Ricciardo, McLaren MCL35M, dan Carlos Sainz Jr., Ferrari SF21, saat bersaing pada lomba F1 GP Amerika Serikat 2021,  24 Oktober lalu.

Charles Leclerc, Ferrari SF21, Daniel Ricciardo, McLaren MCL35M, dan Carlos Sainz Jr., Ferrari SF21, saat bersaing pada lomba F1 GP Amerika Serikat 2021, 24 Oktober lalu.

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

Pria asal Inggris, 47 tahun, tersebut menyebut persaingan McLaren dan Ferrari di klasemen konstruktor ini sebagai sesuatu yang “brilian” sekaligus panas.

“Saya kira, alasan mengapa musim ini spesial adalah karena publik tidak hanya disuguhi duel sengit dua tim di posisi teratas tetapi juga dua skuad raksasa di belakang mereka yang bertarung keras untuk peringkat ketiga,” kata Smedley dalam podcast Formula 1, F1 Nation.

“Ada empat pembalap luar biasa yang bertarung satu melawan lainnya dan itu sangat brilian. Apa yang dilakukan Ferrari sejak paruh kedua sungguh luar biasa. Saya senang tim ini mampu terus melesat,” tutur race engineer Felipe Massa di Ferrari pada 2006-2013 itu.

Kendati begitu, di sisi lain Smedley menyebut ada fase naik-turun yang dialami setiap tim. “Rasanya belum lama melihat Ricciardo memenangi GP di Monza (Italia) dan Lando juga finis tidak jauh di belakangnya,” kata mantan penanggung jawab tes Ferrari (2004-2005) tersebut.  

Namun begitu, saat ditanya siapa yang akan memenangi duel perebutan tempat ketiga konstruktor F1 musim ini, Smedley membuat pernyataan tegas.

“Saya kira, untuk saat ini saya berani bertaruh untuk Ferrari. Menurut saya mereka sedikit lebih di depan daripada McLaren. Jika Anda melihat bagaimana kinerja dan perkembangan yang mereka lakukan untuk mendongkrak performa mobil, mereka kini lebih di depan.

“Ferrari mungkin lebih banyak kalah daripada McLaren, saat ini. Tetapi, Anda jangan pernah meremehkan tim asal Inggris itu karena perubahan yang mereka lakukan di bawah manajemen baru sejak 2018, sungguh di luar perkiraan.”

Baca Juga:

Ferrari dan McLaren merupakan tim tradisional dengan sejarah panjang di F1. Ferrari adalah tim dengan gelar juara dunia terbanyak di Formula 1.

Tim asal Maranello, Italia, tersebut tercatat 16 kali juara dunia konstruktor (1961, 1964, 1975-1977, 1979, 1982, 1983, 1999-2004, 2007, 2008) dan 15 pembalap (1952, 1953, 1956, 1958, 1961, 1964, 1975, 1977, 1979, 2000-2004, 2007).

Torehan McLaren – yang musim lalu menempati P3 konstruktor – di F1 juga tidak kalah mentereng. Mereka delapan kali menguasai konstruktor (1974, 1984, 1985, 1988, 1989, 1990, 1991, 1998) dan memiliki 12 gelar pembalap (1974, 1976, 1984, 1985, 1986, 1988, 1989, 1990, 1991, 1998, 1999, 2008).

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya McLaren Akui Kesulitan untuk Meredam Ferrari
Artikel berikutnya Nico Hulkenberg Urungkan Niat Pindah ke IndyCar

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia