Marcin Budkowski Angkat Kaki dari Alpine F1

Hengkangnya Budkowsi tentu saja mengejutkan banyak pihak. Apalagi mengingat peran vitalnya dalam tim asal Prancis tersebut. Bersama Rossi dan Davide Brivio, ia menahkodai Alpine.

Restrukturisasi jadi agenda skuad tersebut di awal tahun. Kemungkinan mereka akan segera menunjuk pengganti pria Polandia itu dalam waktu dekat.

Tim mengumumkan, “Sementara, Rossi akan memastikan bahwa manajemen tim memungkinkan setiap orang fokus pada persiapan musim depan.”

Sementara itu, Rossi mengungkapkan, “Saya akan berterima kasih kepada Marcin Budkowski atas komitmennya dan kontribusi terhadap hasil tim selama empat tahun terakhir. Tim fokus penuh untuk mempersiapkan mobil pada balapan pertama di Bahrain dan memberikan performa lebih maju.”

Spekulasi seputar penggantinya pun mencuat. Otmar Szafnauer, yang kebetulan memutuskan berpisah dengan Aston Martin, diprediksi bakal mengisi kekosongan.

Tak menutup kemungkinan akan ada pertukaran antara dua mantan figur penting Aston Martin dan Alpine. Beberapa waktu lalu, sempat berhembus rumor bahwa Budkowski diminati tim yang sejumlah sahamnya dimiliki Lawrence Stroll itu.

Baca Juga:

Dalam rilis Budkowski mengemukakan, “Saya sangat menikmati jadi bagian kepemimpinan tim Renault kemudian Alpine F1 Team. Bekerja dengan sekelompok orang yang bertalenta dan berdedikasi. Saya akan menonton kemajuan tim dengan penuh perhatian pada musim - musim mendatang.”

Insinyur berusia 44 tahun itu mengawali kiprahnya di Formula 1 sebagai staf aerodinamika tim Prost, Ferrari dan McLaren. Ia lantas dilantik jadi kepala divisi aerodinamika McLaren pada 2012.

Pada 2014, Budkowski diterima bekerja di Federasi Otomotif Internasional (FIA). Sekitar satu tahun kemudian, posisinya meningkat sebagai koordinator teknik dan olahraga F1.

Dalam dua tahun, ia diminta mengepalai departemen teknik. Merasa kurang dapat tantangan, Budkowski pamit dan melamar ke Renault pada 2018.

Lulusan Imperial College, London, itu menjadi orang kepercayaan Cyril Abiteboul dalam skuad Renault di F1. Akusisi tim oleh Alpine di 2020, membuat kesibukannya meningkat.

Ia mesti memulai dari awal karena bekerja sesuai filosofi Alpine bersama orang baru seperti Brivio.