Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Masalah Track Limit, Marko Minta Sirkuit Bahrain Dipasang Dinding

Penasihat Red Bull Racing, Helmut Marko, masih kesal dengan apa yang dialami oleh Max Verstappen di Grand Prix Bahrain dan meminta pihak penyelenggara memasang dinding untuk mengatasi masalah track limit.

Sergio Perez, Red Bull Racing RB16B, Valtteri Bottas, Mercedes W12

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Max Verstappen harus puas finis kedua di GP Bahrain usai melakukan pertarungan ketat dengan pembalap Mercedes, Lewis Hamilton. Padahal, pemuda Belanda itu memiliki peluang besar untuk memenangi balapan.

Pada empat lap terakhir, Verstappen berhasil menyalip Hamilton di Tikungan 4 dengan memanfaatkan track limit yang bebas diakses saat balapan. Namun, apa yang dilakukannya ternyata ilegal dan ia harus mengembalikan posisi pertama kepada Hamilton.

Seperti diketahui, track limit Tikungan 4 bisa digunakan saat balapan untuk memaksimalkan lap setiap pembalap. Namun, jika track limit tersebut digunakan untuk menyalip lawan, maka tindakan tersebut ilegal dan bisa mendapatkan sanksi.

Dibuat bingung dengan aturan track limit, banyak pihak yang mempertanyakan mengenai aturan yang berbeda di latihan bebas, kualifikasi dan balapan. Termasuk Marko yang masih kesal karena pembalapnya gagal menapaki podium tertinggi GP Bahrain.

“Kami terlalu ketat dalam menafsirkannya,” kata Marko kepada Formel1.de.

“Kemudian kami bertanya kepada Stewards: ‘Halo, pembalap Mercedes selalu melewati track limit dan mendapat keuntungan lebih cepat 0,2 detik, bisakah kami melakukannya juga?’.

“Kami mendapat jawaban yang tidak jelas: ‘Sebenarnya, tidak’. Kemudian ada juga pertanyaan tentang memberikan bendera hitam dan putih untuk Hamilton, karena dia sering melintasi track limit’.”

Baca Juga:

Tapi, Helmut Marko berusaha menerima perdebatan tentang track limit di Bahrain tidak ada gunanya. Namun, ia mempertanyakan mengapa ada banyak area run-off di tikungan yang mendorong pembalap untuk melebar.

“Itu sering terjadi dan itu sama sekali tidak perlu,” ujar Marko.

“Ada banyak ruang di sana. Lebih baik dipasang dinding dan biarkan seperti itu. Jika Anda menabrak dinding, maka Anda merusak mobil Anda.

“Saya tidak tahu mengapa ada banyak run-off di trek, dan mengapa kami tidak memasang dinding saja.”

Dinding pembatas Tikungan 4 terdapat setelah run-off dan kerikil. Itu merupakan lokasi berakhirnya balapan Verstappen di GP Sakhir musim lalu ketika terlibat insiden dengan Charles Leclerc.

Max Verstappen sendiri telah menegaskan dirinya lebih baik menerima penalti daripada mengembalikan posisi pertama kepada Hamilton. Pembalap 23 tahun itu merasa memiliki kecepatan lebih baik dan bisa memperlebar jarak.

Namun, Red Bull tak ingin mengambil risiko karena tidak ada yang tahu apakah hukumannya hanya lima detik atau lebih. Itu bisa membuat posisi Verstappen berbahaya karena jarak dengan pembalap ketiga juga tidak terlalu jauh.

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, Lewis Hamilton, Mercedes W12, Charles Leclerc, Ferrari SF21, Valtteri Bottas, Mercedes W12, Lando Norris, McLaren MCL35M, saat start GP Bahrain.

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, Lewis Hamilton, Mercedes W12, Charles Leclerc, Ferrari SF21, Valtteri Bottas, Mercedes W12, Lando Norris, McLaren MCL35M, saat start GP Bahrain.

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Villeneuve Sebut Sainz Rival Terberat Leclerc
Artikel berikutnya Ricciardo Klaim Diri sebagai Rekan Terbaik Verstappen

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia