Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Bos Red Bull Masih Tak Terima dengan Hasil GP Turki

Penasihat Red Bull Helmut Marko mengatakan bahwa pihak yang merenovasi aspal Sirkuit Istanbul Park harus diberikan medali karena ia berhasil mengalahkan semua tim.

Lance Stroll, Racing Point RP20, Sergio Perez, Racing Point RP20, Daniel Ricciardo, Renault F1 Team R.S.20, Esteban Ocon, Renault F1 Team R.S.20, Lewis Hamilton, Mercedes F1 W11, and the rest of the field at the start

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Turki masuk dalam kalender balap Formula 1 2020 karena FIA dan Liberty Media ingin memperbanyak jumlah balapan pada tahun ini.

Seperti diketahui, beberapa negara tuan rumah mengundurkan diri karena pembatasan yang dilakukan tak memungkinkan mereka menggelar event besar seperti F1.

Untuk itu, FIA dan Liberty Media menawarkan negara-negara yang tak masuk dalam kontrak balap tahun ini untuk menggelar F1.

Salah satu yang bersedia adalah Turki yang pernah menjadi tuan rumah ajang balap jet darat pada 2005-2011. Memiliki sirkuit yang siap digunakan untuk mengelar F1, FIA tak pikir panjang untuk memasukkan Turki ke dalam kalender balap.

Terlebih, pihak pengelola Sirkuit Istanbul Park sudah merenovasi beberapa bagian trek dan melakukan pengaspalan ulang.

Baca Juga:

Namun, apa yang terjadi di luar harapan. Aspal baru terlalu mulus dan tak memiliki daya cengekram bagus. Terlebih ketika hujan turun, itu membuat para pembalap tak dapat menekan mobilnya.

Tak ikut berkomentar tentang buruknya kondisi trek, Helmut Marko menyindir secara halus dengan mengatakan pihak yang melakukan renovasi trek harus diberikan medali.

“Saya ingin mengatakan mereka yang merenovasi aspal Istanbul Park seharusnya diberikan medali! Saya tak mengerti kenapa pembalap terbaik di dunia mengatakan mereka tak bisa berkendara dengan baik di sana,” kata Marko.

“Padahal, kelihatannya trek sangat bagus. Kondisinya juga sama bagi semua orang. Mereka mengatakan permukaan aspal terlalu licin, tapi Williams tak tergelincir sebanyak Mercedes.”

Charles Leclerc, Ferrari SF1000, Max Verstappen, Red Bull Racing RB16

Charles Leclerc, Ferrari SF1000, Max Verstappen, Red Bull Racing RB16

Fotoğraf: Charles Coates / Motorsport Images

 

Marko mengklaim seluruh pembalap tak benar-benar mengeluarkan kemampuan terbaiknya saat berada di Sirkuit Istanbul Park. Menurutnya, balapan menjadi kurang menarik dan terlihat bukan seperti balapan Formula 1.

“Kami mengalami kekalahan terbesar di Istanbul. Kami mendominasi setiap sesi. Tapi kalah di balapan,” kata Marko.

“Kami tidak cukup kuat pada pitstop di balapan itu karena tiga mekanik terbaik kami terpapas Covid-19. Mekanik cadangan tak bisa bergerak secepat mereka.

“Seingat saya kami melakukan pit stop selama 3,7 detik dari yang biasanya 1,8 detik. Itu membuat Max Verstappen berada di belakang Sergio Perez ketika keluar pit.”

Helmut Marko mengatakan dirinya tak bisa menyalahkan siapa pun dalam kejadian itu. Ia melihat kesalahan ada pada dua sisi, di mekanik dan Verstappen.

“Tak ada yang bisa dilakukan dengan trek dan sistem kendali. Kesalahan yang terjadi dengan penyesuaian sayap depan tidak menjadi penentu balap bagi saya,” ujar Marko.

“Jika Max bisa berada di depan Perez saat keluar pit, mungkin dia akan memenangi balapan. Bahkan hanya dengan setengah sayap depan.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Vettel: Lingkungan Kerja Penting bagi Pembalap
Artikel berikutnya Mental Leclerc Bisa Turun Jika Ferrari Gagal Berikan Mobil Terbaik

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia