Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Marko Kritisi Cara Instan Aston Martin Dongkrak Perfoma Mobilnya

Konsultan motorsport Red Bull Racing, Helmut Marko, menyindir cara instan Aston Martin untuk mendongkrak performa. Tim Inggris itu membajak beberapa ahli dari lawan-lawan besar di F1.

Helmut Marko, Christian Horner

Foto oleh: Erik Junius

Bisa dimaklumi kalau ada nada sumbang dari garasi Red Bull. Mereka kehilangan direktur teknik, Dan Fallows dan spesialis aerodinamika serta staf divisi lain. Kenyataan pahit juga didapatkan oleh juara bertahan konstruktor Formula 1, Mercedes.

Kendati menerapkan strategi ‘kotor’, hasil yang didapatkan tidak sepadan. AMR22 yang dikemudikan Sebastian Vettel dan Lance Stroll sulit bersaing, bahkan untuk di barisan tengah.

Hingga empat seri awal F1 2022, skuad milik Lawrence Stroll baru mendulang lima poin. Posisi mereka sedikit lebih baik daripada Williams, penghuni dasar klasemen, yang baru mencuri poin tunggal.

Dari rapor tersebut terlihat bahwa hadirnya deretan staf kunci tak menjamin bisa melesatkan performa mobil. Marko menyoroti situasi yang berkembang dari kubu Aston Martin.

Ia menekankan perlu mengombinasikan antara sumber daya manusia jempolan dengan rencana yang matang agar lebih mudah mencapai target pada level premier.

“Formula 1 masih merupakan olahraga tim. Di sini, Anda perlu memiliki kohesi kolektif sangat kuat,” tuturnya kepada F1 Insider.

“Itu kenapa kami dapat mempertahankan pekerja kunci dengan kami untuk beberapa lama. Meski beberapa percobaan dengan ide Aston Martin untuk mencuri orang-orang kami, akhirnya sukses.

Baca Juga:

“Namun, tidak ada poinnya hanya membajak staf dan kemudian berpikir kalau Anda sudah menyelesaikan semuanya.”

Aston Martin yang kini ditangani oleh Mike Krack, terus mendapat keluhan dari pembalapnya bahwa AMR22 sulit dikendalikan. Dalam F1 GP Australia, kedua mobil mengalami kerusakan akibat insiden dan membutuhkan waktu perbaikan cukup lama.

Regulasi teknis baru sulit diterjemahkan dengan baik oleh awak tim yang bermarkas di Siverstone itu,

Sebaliknya, Red Bull yang ditinggal beberapa sosok penting malah berhasil menjadi penantang juara F1. Sejauh ini, hanya tim Austria yang mampu meredam ketangguhan Ferrari. Tanpa memperhitungkan Sprint Race di Imola, kedua tim tersebut berbagi masing-masing dua kemenangan dalam empat laga awal.

Artikel sebelumnya Alexander Rossi Ingatkan IndyCar soal Potensi Ancaman F1
Artikel berikutnya Alex Albon Sebut Max Verstappen Sama seperti Marc Marquez

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia