Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia

Marko: Mesin Honda Harus Berfungsi hingga 2026

Konsultan Motorsport Red Bull, Helmut Marko, mengatakan bahwa tidak ada 'Rencana B' jika Red Bull tidak dapat membuat power unit-nya menjadi kompetitif pada F1 2026.

Helmut Marko, Consultant, Red Bull Racing

Red Bull memasuki musim terakhirnya dengan mesin Honda pada Formula 1 2024. Tim berhasil membujuk pabrikan Jepang untuk memastikan pasokan unit tenaga yang stabil selama empat tahun, usai pembekuan mesin yang diberlakukan segera setelah kepergian mereka secara resmi dari olahraga ini.

Ini adalah kesepakatan yang sukses bagi Red Bull karena tidak perlu lagi melakukan penelitian dan pengembangan. Namun, waktu hampir habis untuk 2026, ketika mereka melakukan produksi mesin mereka sendiri, yang disebut Red Bull Powertrains, untuk memulai perubahan aturan baru.

Dengan waktu lebih dari dua tahun sebelum mesin baru diluncurkan, para produsen sepenuhnya berada dalam tahap penelitian dan pengembangan, begitu pula dengan Red Bull.

Pekan lalu, media Italia melaporkan bahwa Ferrari telah menyelesaikan uji coba pertama mesin yang sesuai dengan peraturan 2026 saat ini. Helmut Marko memberikan kabar terbaru mengenai perkembangan RBPT.

"Meskipun kami masih jauh dari daya saing, semuanya berjalan sesuai rencana dan kurva kinerja berada di arah yang benar bagi kami," kata Marko kepada publikasi Austria, OE24.

Baca Juga:

Namun, dengan kembalinya Honda ke dunia balap secara resmi dengan menandatangani kesepakatan untuk memasok Aston Martin, masih harus dilihat apakah Red Bull dan tim saudaranya, AlphaTauri, perlu meminta bantuan dari mitra yang sudah ada untuk membantu mereka jika

Namun, dengan Honda yang juga kembali ke olahraga ini dalam kapasitas resmi dengan menandatangani kesepakatan untuk memasok Aston Martin, masih harus dilihat apakah Red Bull dan tim saudaranya, AlphaTauri, perlu meminta bantuan dari mitra yang sudah ada untuk membantu mereka jika mesin RBPT mereka tidak lagi mendukung.

Ketika ditanya apakah ia memiliki 'Rencana B' jika mesin Honda gagal, Marko menegaskan, "Tidak, mesin itu harus berfungsi.

"Kami akan membalap dengan mesin kami sendiri mulai 2026. Sampai saat itu, kami ingin potensi performa terbaik dari Honda, yang sejauh ini bekerja dengan baik.

"Honda adalah kesepakatan saya, jadi saya akan terus mengawasinya.”

Power unit Honda

Foto oleh: Honda

Power unit Honda

Meskipun Marko dulu harus terbang ke Jepang secara teratur untuk bekerja dengan Honda, ia tidak lagi harus melakukan hal tersebut sekarang.

"Tidak, semuanya sudah diatur sedemikian rupa sehingga saya tidak perlu pergi ke sana lagi. 24 balapan sudah cukup bagi saya dan salah satunya sudah ada di Jepang,” ucapnya.

Satu-satunya orang yang benar-benar membutuhkan mesin RBPT untuk bekerja adalah Max Verstappen. Juara Dunia tiga kali ini tampaknya memiliki segalanya untuk menantang gelar juara lagi pada 2024 dan 2025. Namun, hal ini bisa saja berubah pada 2026 ketika Red Bull memperkenalkan mesinnya sendiri.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Todt Nilai Verstappen dan Red Bull Belum Tentu Dominan di 2024
Artikel berikutnya 10 Pembalap F1 2023 Terbaik Pilihan Prinsipal Tim

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia