Marko Peringatkan Verstappen Bisa Jadi Bom Waktu
Stok kesabaran Max Verstappen makin bertambah. Itu dibuktikan pembalap Red Bull Racing itu ketika menghadapi masalah di F1 GP Australia lalu. Namun, tim mesti waspada ia bisa jadi bom waktu.

Harapan Verstappen merebut kemenangan kedua beruntun menguap di Sirkuit Albert Park, 10 April lalu. Ketika sedang mengebut pada posisi kedua, di belakang Charles Leclerc, tiba-tiba mobilnya mengalami masalah.
Pilot Belgia tersebut terpaksa menepi untuk menghindari bahaya. Berbeda dari sebelumnya, yang sering meluapkan amarah di radio komunikasi, ia mengungkapkan keluhan dengan nada tenang. Akibat gagal finis, posisinya melorot ke peringkat keenam karena baru meraup 25 poin.
Konsultan motorsport Red Bull, Helmut Marko, memberi pujian atas kian kalemnya Verstappen.
“Max lebih kalem sekarang. Setelah keluar dari balapan di Australia, dia kembali ke garasi dan kami mendiskusikan apa yang terjadi dengan tenang,” ucap Marko kepada kanal TV Austria, ORF.
“Namun, kami tahu kalau kami bisa menghadapinya karena kami berurusan dengan hal serupa dalam kualifikasi. Masalah tidak muncul entah dari mana.
“Dia seorang yang emosional dan pembalap bergairah yang selalu mengatakan apa yang harus dikatakan. Saya pikir dia lebih tenang daripada masa lalu.”
Juara bertahan F1 itu menunjukkan penampilan bertolak belakang dengan koleganya, Sergio Perez. Pembalap Meksiko tersebut lebih baik dua tingkat daripada Verstappen.
Jika menilik prestasi di masa lalu, situasi ini tidak disukai putra Jos Verstappen. Kecuali musim debutnya pada 2015, ia tidak pernah kalah dalam klasemen akhir dari Checo.
Marko menemukan penyebab turunnya kinerja pemuda 24 tahun itu, yakni kurangnya kepercayaan terhadap RB18.
“Kadang, kami tidak cukup yakin untuk menyesuaikan mobil pada gaya balapnya yang ekstrim. Jadi kami katakan bahwa Checo lebih dekat padanya daripada masa lalu,” ia menuturkan.
Meski Verstappen sudah tenang, bukan berarti tim bisa leha-leha. Mereka mesti menemukan setelan terbaik untuk membantu pembalap tersebut mempertahankan titelnya.
Bukan tak mungkin kesabaran Verstappen habis dan meledak ketika tak kunjung konsisten finis di posisi terdepan.
“Jika kami tak mulai menang lagi dalam waktu dekat, dia bisa jadi sebuah bom waktu yang berdetak!” Marko menegaskan.

Marshals membantu Max Verstappen, Red Bull Racing, setelah keluar dari lomba
Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images
Video terkait
Williams Ubah Livery demi Turunkan Bobot FW44
Persiapan Sprint F1 2022 Lebih Sulit Dibanding Tahun Lalu
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.