Masashi Yamamoto: Saya Tunggu Honda Kembali ke F1
Honda mengukir kisahnya di Formula 1 dengan klimaks. Kemenangan Red Bull Racing membuat CEO pabrikan asal Jepang tersebut, Masashi Yamamoto, berharap bisa kembali berkompetisi di ajang itu.
Christian Horner, Team Principal, Red Bull Racing, Masashi Yamamoto, General Manager, Honda Motorsport, Helmut Marko, Consultant, Red Bull Racing, celebrate
Steven Tee / Motorsport Images
Produsen otomotif itu beberapa kali datang dan pergi dari kancah balap mobil premier. Comeback terakhir mereka pada 2015 yang sayangnya, harus melewati jalan terjal.
Honda menyuplai power unit McLaren selama tiga tahun. Hasilnya jauh di bawah ekspektasi karena rapor tim Inggris tersebut malah jeblok. McLaren baru bisa bangkit saat menjadi klien Renault.
Gagal bersama McLaren, Honda kemudian digandeng Toro Rosso lalu Red Bull. Ternyata mereka lebih cocok dengan mobil dua tim tersebut.
Kondisi finansial Honda tak cukup kuat untuk melanjutkan perjalanan di F1. Opsi satu-satunya adalah mundur, yang diumumkan pada 2 Oktober 2020.
Meski begitu, mereka berhasil menutup musimnya dengan manis. Max Verstappen diantar merebut titel juara dunia F1 2021, sedangkan Red Bull menjadi runner-up klasemen konstruktor. Para pembalap AlphaTauri, khususnya Pierre Gasly, mampu bersaing dengan pembalap papan atas beberapa balapan terakhir.
Keputusan mundur seperti pil pahit bagi Masashi Yamamoto. Dia berharap para petinggi perusahaan di masa depan bakal memutuskan untuk kembali ke F1.
“Secara pribadi, saya berharap dan menunggu Honda kembali ke Formula 1. Semua akan tergantung pada orang-orang yang lebih muda, yang berminat pada motorsport. Jika mereka bisa meyakinkan manajemen senior, maka itu akan bisa terjadi,” ucapnya.
“Cerita biasanya terulang, jadi semoga comeback Honda bisa terjadi.”
Yamamoto menggarisbawahi perlunya kerja keras semua orang supaya bisa menundukkan lawan yang tampaknya sulit dikalahkan seperti Mercedes.
“Meski saya telah menghadapi kesulitan logistik, sebagai efek pandemi Covid-19, pada musim terakhir ini, kami bertarung secara seimbang dengan lawan sangat kuat dan kami mampu menaklukkan titel pembalap,” ia mengungkapkan.
“Hasil ini didapatkan berkat kerja keras semua insinyur dan mekanik. Mereka tidak pernah menyerah, juga dalam momen sangat sulit. Kami dapat membuktikan validitas dan efektivitas teknologi kami dan kemampuan tenaga kerja kami.”
Pria 65 tahun itu berterima kasih kepada Red Bull dan AlphaTauri yang juga memberi dukungan sangat besar.
“Tentu saja, kami tidak akan bisa mencapai hasil ini tanpa kerja keras yang dilakukan mitra kami Red Bull dan AlphaTauri. Dengan yang pertama, kami meraih gelar, sedangkan yang kedua, kami disambut dengan mentalitas terbuka yang memungkinkan kami agar melangkah maju setelah tiga tahun yang sulit,” tuturnya.
“Tentu saja, kami tidak boleh melupakan McLaren, di mana kami memulai proyek ini pada 2015, serta semua pembalap yang bekerja dengan kami, selalu memberikan yang terbaik untuk meraih hasil sebaik mungkin.
“Kami dapat mengatakan bahwa proyek kami sukses karena kami meninggalkan olahraga ini setelah membantu Max Verstappen memenangi kejuaraan pembalap.”
Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B , Lewis Hamilton, Mercedes W12
Foto oleh: Drew Gibson / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments