Mattia Binotto Ingin Ferrari Bereaksi di Monza
Prinsipal Scuderia Ferrari Mattia Binotto mendesak timnya merespons di Monza atas hasil mengecewakan beberapa race terakhir. Gap dengan Red Bull Racing membesar, tetapi ia berharap tifosi akan memotivasi.
Foto oleh: Ferrari
Duo Ferrari Charles Leclerc dan Carlos Sainz memulai Grand Prix Belanda dari P2-3. Jarak dengan pilot Red Bull Racing Max Verstappen hanya di bawah sepersepuluh detik.
Sebelum akhir pekan Ferrari dianggap sebagai favorit untuk menang, namun dalam race Leclerc maupun Sainz tak mampu mengimbangi kecepatan Verstappen. Mereka bahkan ada di bawah tekanan Mercedes.
Leclerc harus finis di belakang George Russell, yang memulai GP Belanda dari posisi keenam. Sedangkan Sainz menempati urutan kedelapan akibat dua kali miss di pit lane.
Di sisi lain, kemenangan membuat Verstappen sukses membangun keunggulannya dalam perburuan gelar menjadi 109 poin. Gap dengan Red Bull kian lebar. Kini Ferrari perlu khawatir dengan progres Mercedes.
Tim pabrikan Jerman tersebut mengincar posisi mereka di peringkat kedua klasemen konstruktor. Silver Arrows terus mendekat, dengan selisih sekarang hanya 30 poin.
Mattia Binotto tidak menampik Ferrari sedang melalui masa yang sulit, tetapi mendesak timnya untuk menyerang balik di hadapan tifosi dalam Grand Prix Italia di Sirkuit Monza akhir pekan ini.
“Ini (periode) sulit. Kami tidak mencetak hasil yang kami harapkan. Kami harus bereaksi. Di Monza kami memiliki tifosi. Setelah pandemi corona mereka ada lagi,” ujar Binotto.
“Semoga mereka bersorak dengan keras mendukung kami. Itu akan memberikan kami motivasi. Saat ini kami perlu mencetak hasil baik untuk semangat dan mood,” imbuhnya.
Karena karakter Sirkuit Spa-Francorchamps (GP Belgia), Ferrari menghadapi balapan sulit. Sementara di Zandvoort, mereka berharap bisa menekan Red Bull, tetapi mereka kalah, bahkan juga dari Mercedes.
Carlos Sainz, Ferrari F1-75, Charles Leclerc, Ferrari F1-75
Foto oleh: Ferrari
Binotto mengaku khawatir bahwa Ferrari terlihat kuat dan bagus saat kualifikasi, namun justru kesulitan pada balapan hari Minggu. Menurutnya, itu pekerjaan rumah besar tim.
“Perhatian terbesar saya adalah bahwa untuk tiga balapan beruntun kami tidak bisa menyatukannya pada hari Minggu. Faktanya, ini juga terjadi di Hungaria,” tutur sang prinsipal.
“Akhir pekan lalu (di Belanda) kami memiliki kualifikasi yang kuat, di mana kami kompetitif. Dalam balapan tidak demikian. Ini membuat hidup jauh lebih sulit. Bukan hanya dengan Max (Verstappen), kami tidak punya kecepatan untuk menahan Mercedes di belakang kami.
“Ini sudah tiga balapan berturut-turut di mana kami tidak menunjukkan potensi sebenarnya. Kami perlu mengatasinya. Ada beberapa balapan lagi dan kemudian musim berakhir. Kami akan meraih kemenangan. Tujuan kami adalah memenangi setiap race, termasuk Monza.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments