Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Verstappen Butuh Kejelasan Aturan Track Limit

Pembalap Red Bull Racing, Max Verstappen, mengatakan Formula 1 harus menemukan solusi terbaik untuk aturan track limit.

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Verstappen jadi pembalap yang kerap dirugikan dengan regulasi track limit yang membuatnya gagal meraih hasil lebih baik.

Seperti di Grand Prix Portugal, di mana ia kehilangan bonus poin dari fastest lap, karena waktunya dibatalkan akibat mobilnya melebihi batas trek.

Penasihat Red Bull, Helmut Marko, geram dengan keputusan tersebut dan mengatakan timnya kalah dalam tiga balapan pembuka karena aturan track limit.

Prinsipal Red Bull, Christian Horner, mengatakan setelah balapan di Portugal bahwa dia merasa tidak ada konsistensi dalam penerapan aturan track limit. Itu diungkapkan setelah ia meyakini Sergio Perez disalip di luar trek pada awal balapan.

Verstappen mengakui sulit untuk menentukan kecepatan di beberapa trek demi menghindari pelanggaran track limit. Pasalnya, batasan trek yang ada saat ini digunakan untuk semua balapan, dan ia ingin ada perubahan.

“Saya pikir kami harus menemukan solusi terbaik. Pastinya saya menyadari, beberapa trek yang kami gunakan juga menggelar MotoGP, dan mereka menggunakan kerb yang sedikit berbeda daripada yang kami gunakan,” kata Verstappen.

“Tapi saya pikir kami harus menemukan solusi, bisa dikatakan jalan tengah yang dapat berguna untuk kedua ajang balap.

“Dengan kecepatan menikung yang kami miliki, pada dasarnya kami bisa menyalahi seluruh aturan karena daya cengkeram yang dimiliki mobil. Terkadang sangat sulit untuk benar-benar menilai batasan trek yang tepat.

“Tetapi menurut saya, kami harus mencoba dan meletakkan sedikit lebih banyak gravel di beberapa tempat.

“Tentu saja, terkadang bukan itu yang diinginkan trek, karena ketika Anda meninjau trek dan orang-orang mengitarinya, gravel yang masuk ke trek akan dibersihkan. Ini juga membutuhkan uang besar untuk memasangnya.

“Saya pikir kami bisa membuatnya lebih baik dengan menempatkan batasan trek keras ketimbang hanya garis putih.”

Baca Juga:

Verstappen terpaksa menyerahkan kembali posisi pertama pada lomba pembuka GP Bahrain kepada Lewis Hamilton, setelah dianggap menyalip andalan Mercedes itu di luar trek, dan akhirnya kalah dalam balapan.

Pria asal Belanda itu juga gagal meraih pole position di GP Portugal karena waktu lapnya dibatalkan akibat melanggar track limit Tikungan 4.

Kendati begitu, Verstappen tidak merasa dirinya perlu bekerja lebih keras untuk memahami track limit, dengan mengatakan semua itu terjadi karena ia berusaha keras mengalahkan Mercedes.

“Saya tidak merasa perlu melakukan apa pun untuk memahami aturan itu. Di Bahrain, ada sedikit kesalahpahaman antara tim dan apa yang diizinkan dan tidak boleh,” tuturnya.

“Namun Anda juga bisa melihatnya secara berbeda. Saya hanya berusaha untuk mengeluarkan seluruh kemampuan mobil, ketika kami tidak berada pada level yang sama dengan Mercedes.

“Saya selalu berusaha untuk mendapatkan hasil sebaik mungkin. Tapi setiap kali saya melanggar track limit, yang mana itu merugikan saya. Ini juga karena saya tidak terlalu baik di sektor dua dan tiga.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Lando Norris, Tegaskan Kebangkitan Pembalap Inggris
Artikel berikutnya Hamilton Bisa Samai Rekor Schumi di F1 GP Spanyol

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia