Dukungan Bersyarat Verstappen untuk Format Balapan Dua Hari

FIA telah menguji coba format balap dua hari di Formula 1 di GP Emilia Romagna, Sirkuit Imola, awal November lalu. Beberapa pembalap mendukung format tersebut, terlebih dalam jadwal yang padat seperti F1 2020.

Namun, dalam format tersebut hanya ada satu sesi latihan bebas dan dilanjutkan dengan kualifikasi. Verstappen kurang menyukai hal tersebut karena menurutnya akan sulit menemukan setelan terbaik pada mobil.

Pria asal Belanda itu mendukung penuh format balap dua hari jika free practice digelar sebanyak dua kali dan diikuti dengan kualifikasi.

“Saya pikir kami membutuhkan dua sesi latihan bebas,” kata Verstappen kepada Ziggo Sport. “Saya rasa kami bisa melakukannya ditambah dengan kualifikasi pada Sabtu.”

“Jika tidak, maka ketika Anda berada di trek dan menemukan ketidakseimbangan pada mobil Anda saat hanya memiliki satu sesi latihan, Anda tidak bisa berharap banyak saat kualifikasi.

“Jadi, menurut saya sedikit lebih baik memiliki dua sesi latihan agar kami bisa mendapatkan setelan terbaik.”

Beberapa pendapat juga muncul mengenai format dua hari balapan, seperti melakukan kualifikasi pada pagi hari sebelum balapan. Jadi, hari sebelumnya hanya difokuskan untuk sesi latihan.

Tahun depan, F1 rencananya akan menggelar 23 balapan dan itu akan menghadirkan dua triple header (tiga balapan dalam tiga pekan beruntun).

Max Verstappen mengatakan tak banyak yang bisa dilakukannya, meski dirinya tak senang dengan situasi tersebut.

“Saya tak menyukai situasi ini, tapi apa yang bsia Anda lakukan? Kami bisa berdiskusi tentang itu, tapi Anda tidak bisa mengubah situasi. Mereka hanya ingin Anda melakoni 23 balapan,” ujar Verstappen.

“Saya pikir akan lebih baik berada di trek pada Sabtu dan Minggu dalam situasi seperti itu. Jadi, kami akan memiliki akhir pekan yang lebih pendek.”

Jika tidak dapat melakukan format balap dua hari di seluruh event, pria asal Belanda itu berharap setidaknya hal tersebut dapat dilakukan ketika double atau triple header.