Bikin Keruh, Max Verstappen Sebut Mercedes Tunjukkan Sifat Asli
Max Verstappen memperkeruh suasana dengan komentar pedasnya terhadap Mercedes. Pembalap Red Bull Racing itu menilai rival terkuat di F1 itu menunjukkan wajah aslinya.
Pilot Belanda tersebut jadi bahan pembicaraan setelah melakukan manuver kepada Lewis Hamilton pada lap 48 F1 GP Brasil, di Tikungan 4 Sirkuit Interlagos, akhir pekan lalu.
Red Bull menganggap insiden biasa dan senang kalau steward tak menjatuhkan penalti. Sedangkan, Mercedes tidak terima karena manuver itu dianggap bisa menghadirkan preseden buruk.
Setelah mendapat bukti baru dari kamera Verstappen, The Silver Arrows mengajukan permohonan untuk meninjau ulang manuver. Keputusan diambil steward pada Jumat (19/11/2021), waktu Qatar.
Mendengar polemik yang muncul karena aksinya mendorong Hamilton ke luar trek, Verstappen pun angkat bicara di hadapan media Belanda, jelang GP Qatar, akhir pekan ini.
“Tentu saja, Anda bisa melihat karakter asli mereka muncul. Bukan tim saya, pastinya, jadi saya tidak harus berurusan dengan itu,” ucapnya.
“Tapi saat itu, Anda menunjukkan sifat asli Anda dan menunjukkan siapa Anda sebenarnya. Saya kira sangat penting bagi kami untuk berkonsentrasi kepada diri sendiri dan tetap fokus, seperti kami selalu lakukan.
“Itu yang akan kami jalankan pada balapan selanjutnya.”
Verstappen, yang unggul 14 poin dari Hamilton, tidak heran kalau Mercedes akan melakukan apa saja untuk menghambatnya juara. Padahal, pembalap Inggris itu sudah tampil memukau berkat pergantian komponen mesin.
Max Verstappen, Red Bull Racing berjalan di trek
Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images
Hamilton tersandung kasus DRS (drag reduction system) ilegal sehingga mundur ke posisi 20 saat start kualifikasi sprint GP Brasil. Namun, ia mampu finis lima besar.
Konsekuensi ganti ICE (internal combustion engine) membuatnya dikenai penalti lima grid. Ia memulai balapan dari posisi ke-10 dan keluar sebagai pemenang.
Pilot 24 tahun itu malah balik menyerang terkait penalti untuk Hamilton di Interlagos. Menurutnya, sanksi itu perlu ditinjau ulang karena lebih berat saat mengganti komponen mesin pertama kali.
“Penalti pertama mundur 10 posisi, setelah itu lima. Bagi saya, itu tidak logis. Jika Anda tetap mendapat penalti karena mesin, Anda seharusnya tetap berada di posisi sama (jumlah grid), karena Anda akan berada pada batasan sama sepanjang waktu,” katanya.
“Ya, sesuatu seperti itu bisa ditinjau karena di Brasil, Anda jelas melihat tim-tim lain tak punya kesempatan melawan Red Bull dan Mercedes. Jadi penalti lima posisi bukan masalah besar.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.