Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Max Verstappen Sukses Berkat Didikan Keras Ayahnya

Max Verstappen menjadi salah satu pembalap ulung musim ini berkat didikan keras sang ayah, Jos. Sebagai mantan pilot Formula 1, dia sudah tahu aspek-aspek yang mesti diperbaiki untuk jadi yang terbaik.

Max Verstappen, Toro Rosso and father Jos Verstappen

Max Verstappen, Toro Rosso and father Jos Verstappen

Charles Coates / Motorsport Images

Dalam vlog perdana David Coulthard, ayah anak itu jadi bintang tamu. Jos menjelaskan betapa penting menempa fisik dan psikologis para pembalap belia, selain berlatih.

Pria yang naik podium dua kali dalam kariernya di F1 itu tak jarang memukul Max kalau melakukan kesalahan, terutama saat lomba.

“Saya memukulnya berkali-kali saat masih mengenakan helm. Bams! Saya bertanya, ‘Boy, apa yang kamu lakukan?’ Itu adalah kejuaraan dunia dan saya tak ragu bahwa kami bisa menang,” Jos mengenang.

Peristiwa Kejuaraan Dunia Gokart, di mana saat itu Max tak bisa menemukan kecepatan terbaiknya selama sesi prakualifikasi.

Jos Verstappen, Benetton B194 Ford, Grand Prix Brasil 1994

Jos Verstappen, Benetton B194 Ford, Grand Prix Brasil 1994

Foto oleh: Motorsport Images

Max mengaku kalau ia mengemudi seperti pemabuk. Lalu membuat lelucon terkait tindakan keras sang ayah, “Dia berkata kepada saya, ‘Tidak bisakah Anda mengemudi dengan normal?’. Saya ingat para mekanik kebingungan, mereka membeku. Mereka tak tahu apa yang terjadi.”

Perlakuan ekstrem tersebut tampaknya diperlukan untuk menyadarkan Max tentang tujuan mereka.

“Setelah itu, dia menjadi yang terbaik di klasemen, kemudian dia memenangi prakualifikasi, semifinal dan final,” ujar Jos.

“Ya, setelah episode tersebut, sepertinya membuat saya terbangun,” Max mengungkapkan sambil tersenyum.

Bukan itu saja cara pria 48 tahun tersebut mendisiplinkan sang putra. Max kecil pernah ditinggalkan di tepi jalan bebas hambatan selama 15 menit, sebelum dijemput lagi.

Baca Juga:

Buah dari perlakuan keras bisa dinikmati sekarang. Pada 2015, Max Verstappen terjun ke Formula 1 saat masih di bawah umur. Toro Rosso mendebutkannya di usia 17 tahun 166 hari.

Rekor sebagai pembalap termuda F1 tampaknya tak akan bisa dipecahkan karena ada perubahan aturan terkait usia.

Setelah itu, ia dipromosikan Red Bull dan mempersembahkan kemenangan dalam lomba pertama untuk mereka di GP Spanyol.

Sejak saat itu, Max Verstappen mengumpulkan 10 kemenangan dan 42 podium. Dalam dua musim terakhir, pemuda Belanda tersebut mengunci peringkat ketiga.

Jos Verstappen (Arrows) melawan Eddie Irvine (Jaguar) di Grand Prix Spanyol 2000

Jos Verstappen (Arrows) melawan Eddie Irvine (Jaguar) di Grand Prix Spanyol 2000

Foto oleh: Arrows

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Ricciardo Senang Bisa Ubah Pola Pikir Kru Renault
Artikel berikutnya Penyelenggara Incar GP Australia Jadi Penentu Juara Dunia F1

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia