Mazepin Keluhkan soal Gentlemen's Agreement F1
Rookie Haas F1, Nikita Mazepin, kesal dengan kritikan terhadap dirinya dan akan senang jika pembalap yang menyebabkan Red Flag dalam kualifikasi dihukum.
Foto oleh: Drew Gibson / Motorsport Images
Selama kualifikasi Formula 1 (F1) perdananya di Bahrain Nikita Mazepin telah "memicu perang" dengan sejumlah pembalap saat ia melanggar gentlemen's agreement (kesepakatan tak tertulis).
Pembalap Tim Haas F1 tersebut menyalip beberapa rivalnya dalam putaran pemanasan kualifikasi Grand Prix (GP) Bahrain. Dalam gentlemen's agreement, hal itu tidak boleh dilakukan.
Setelah kualifikasi GP Azerbaijan di Sirkuit Baku City, topik serupa kembali lagi. Kali ini Mazepin yang mempertanyakan perilaku beberapa pembalap di trek.
"Saya tidak berpikir ada banyak 'pria' dalam Formula 1 saat ini. Semua bilang saya melanggar kesepakatan di Bahrain, namun tiga pembalap hebat juga melakukannya di Baku. Itu yang saya lihat," ujar Mazepin.
Isu lainnya yang menjadi sorotan baru-baru ini adalah Red Flag (Bendera Merah). Untuk ketiga kalinya secara berturut-turut, pembalap mendapat manfaat dari interupsi tersebut.
Di Monako, Charles Leclerc mempertahankan pole position-nya, Yuki Tsunoda tetap mendapatkan posisinya dalam Q3 di Baku dan di Prancis, rekan Mazepin, giliran Mick Schumacher.
Ia tetap lolos ke Q2 meskipun mengalami crash pada Q1 yang menyebabkan Red Flag dikibarkan. Ketika itu terjadi, Schumacher menempati posisi ke-14 dalam kualifikasi pertama.
"Ini sedikit wilayah abu-abu (grey area). Beberapa akan selalu senang dan yang lainnya bakal selalu marah," pembalap muda Rusia itu menuturkan.
Mick Schumacher, Haas VF-21, Nikita Mazepin, Haas VF-21
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Mazepin ingat ketika masih tampil dalam Formula Renault Eurocup. "Jika Anda adalah penyebab Bendera Merah keluar, waktu tercepat Anda dipotong," ujarnya.
"Itu bekerja relatif lebih baik untuk memastikan pembalap tidak cuma menempatkan mobilnya ke dinding pada waktu yang tepat," Mazepin menambahkan.
Ia bisa membayangkan sistem serupa diterapkan di Formula 1. Setidaknya kecelakaan Schumacher membantunya menjaga posisi ke-18 karena Lance Stroll tidak dapat membuang waktu.
"Di Monako dan Baku mungkin akan sedikit lebih menarik dengan aturan (tersebut). Tetapi, itu bukan wewenang saya untuk memutuskan," ucap Mazepin, yang belum mampu meraih poin dalam F1 sejauh ini.
Nikita Mazepin, Haas F1
Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments