Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Mazepin Main Aman dengan Beri Jalan kepada Schumacher

Pembalap Haas F1, Nikita Mazepin, main aman dan pilih mengalah di GP Monako karena tak mau dikambinghitamkan seandainya terjadi insiden dengan Mick Schumacher.

Mick Schumacher, Haas VF-21, Nikita Mazepin, Haas VF-21

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images

Pada lap pertama, kedua debutan yang memperkuat skuad Amerika Serikat tersebut melaju dalam jarak sangat dekat pada Tikungan 6, sirkuit jalan raya Monte Carlo. Pembalap Rusia itu lantas minggir dan memberikan jalan kepada rekannya untuk mencegah terjadinya kecelakaan.

Baginya lebih baik menuntaskan lomba di urutan belakang ketimbang mengalami crash.

“Ya, itu sangat dekat. (Tikungan Fairmont) salah satu yang paling lambat di F1, Anda harus menggunakan cengkeraman agar tidak menabrak mobil di depan Anda. Jadi saya tertahan dan harus menunggu di mana saya sebelumnya,” katanya.

“Ada kemungkinan kedua mobil akan keluar dari balapan di tikungan itu dan saya kira tidak penting ketika saya berkompetisi untuk posisi ke-18 atau 19. Saya tidak ingin pergi ke garasi sebagai penanggung jawab insiden. Itu kenapa saya ingin berkompetisi dengan adil dan ada banyak balapan di hadapan kami.”

Keberuntungan berpihak kepada Mazepin ketika mobil Schumacher melambat akibatproblem dengan tekanan bahan bakar. Giliran binaan Akademi Pembalap Ferrari itu membalas kebaikan rekannya dengan membuka jalan.

“Saya pikir tidak ada kebingungan. Kadang, hidup dapat bermain seperti ini. Saya bersikap adil kepadanya di putaran pertama, dan dia adil kepada saya setelahnya. Kami punya relasi bagus dalam tim dan kami mesti terus melakukan seperti itu,” tuturnya.

Baca Juga:

Pemuda yang dikenal karena kontroversi itu mendapat pelajaran berharga dengan mengemudi di sirkuit jalanan. Mobil Haas yang lambat ditambah ban yang habis membuat segalanya jadi sulit.

“Kami melewati tahapan berbeda dalam balapan. Trek cukup menantang dan sulit mengemudi di trek jalanan. Karena sangat sulit menyeberangi trek, setiap orang berada di luar hingga ban terkikis habis. Saya bilang, itu adalah kombinasi menyedihkan ketika mobil ini kehabisan ban,” ia menjelaskan.

“Tapi, saya gembira dengan diri sendiri. Saya menduga itu akan menantang mendekati akhir pekan karena Monako bisa jadi bencana jika keseimbangan mobil kurang bagus di trek seperti Barcelona.

“Bagaimana pun, kami gembira dengan pekerjaan kami sebagai tim. Saya gembira untuk tim yang bekerja keras sejak Barcelona untuk memahami saya. Saya kira mereka mulai mengerti saya. Ini bagian penting dari rute yang akan mengantarkan kami pada sukses musim 2022.”

Pemuda 22 tahun itu optimistis bisa lebih kompetitif di GP Azerbaijan, 6 Juni mendatang. Karakter Sirkuit Baku yang tidak menuntut downforce besar bisa menguntungkan.

“Monako memerlukan downforce tinggi, kami punya defisiensi pada downforce. Saya pikir kami punya kesempatan lebih baik di Baku karena mesin kami lebih baik tahun ini,” ucapnya.

“Kami tidak punya downforce terlalu tinggi dan Anda tidak perlu downforce dalam lintasan seperti itu. Saya akan mengemudi kedua kali di Baku, sama seperti Monako. Saya menunggu itu.”

Nikita Mazepin, Haas VF-21

Nikita Mazepin, Haas VF-21

Foto oleh: Erik Junius

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Berkata Tak Pantas soal Serena Williams, Komentator Televisi Dihukum
Artikel berikutnya Tsunoda Pasang Target Terlalu Tinggi

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia