McLaren Bakal Kembali Jadi Kekuatan Besar di F1
Carlos Sainz Jr yakin mantan timnya, McLaren, tengah membangun kekuatan di Formula 1 untuk menjadi skuat yang diperhitungkan dengan regulasi 2022.
Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images
Carlos Sainz Jr mengakhiri dua tahun kariernya di Kejuaraan Dunia Formula 1 bersama Tim McLaren dengan menyelesaikan lomba GP Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, bulan lalu. Pembalap Spanyol itu akan mengarungi petuangan baru bersama Ferrari mulai 2021.
Sejak Sainz bergabung (dari Renault) pada 2019, McLaren melesat di klasemen konstruktor dari keenam menjadi ketiga pada 2020. Sainz juga membuat finis podium pertama McLaren dalam lima setengah tahun terakhir saat P3 di GP Brasil 2019.
Musim lalu, performa Sainz Jr dan rekan setimnya, Lando Norris, juga impresif. Sainz Jr dan Norris masing-masing sekali naik podium.
Mulai 2021, McLaren akan berganti power unit (dari Renault) ke Mercedes. Mereka juga siap membangun terowongan angin (wind tunnel) baru seiring masuknya investor baru dari Amerika Serikat (AS) pada Desember lalu.
Sainz menyebut, McLaren banyak mengalami perubahan signifikan sejak ia kali pertama melakukan tes bersama mereka pada akhir musim 2018. Menurut Sainz, itu bisa menjadi fondasi bagi McLaren untuk kembali menjadi kekuatan besar dalam waktu dekat.
“Orang-orang yang ada di McLaren menurut saya salah satu yang terbaik di F1. Memang masih butuh upaya keras untuk mendongkrak performa mobil karena saat ini mereka masih tertinggal 1 detik per lap dari Mercedes,” ucap pembalap Spanyol, 26 tahun, itu.
“Tetapi di saat yang sama, menurut saya McLaren ini sudah mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi regulasi 2022.”
Sainz menyebu McLaren memang masih butuh struktur tim yang lebih spesifik dan kokoh. Tetapi, itu bisa mereka wujudkan jika melihat siapa saja orang di balik layar McLaren saat ini.
“Menurut saya, dalam waktu dekat, mereka akan menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan,” kata Sainz Jr.
Faktor lain yang diyakini Sainz Jr bisa membuat McLaren kembali menjadi tim besar tak lain suasana dalam tim. Sainz mengaku hubungannya dengan Norris selama di McLaren sangat baik.
“Kami memulai dari nol pada 2018. Jadi, target untuk kami tidak terlalu besar. Kami juga tidak pernah saling iri satu sama lain,” ucap Carlos Sainz Jr yang posisinya di McLaren kini digantikan Daniel Ricciardo.
“Hubungan saya tidak hanya bagus dengan Norris tetapi kami berdua juga aktif membantu tim. Atmosfer positif dalam tim membuat kami serasa di rumah sendiri di McLaren. Saya melihat orang-orang di sini memiliki motivasi luar biasa, selalu ingin maju bersama.”
Terlepas dari asumsi dan analisis Carlos Sainz Jr soal masa McLaren, tim yang bermarkas di Woking, Inggris, itu memang memiliki sejarah impresif di Formula 1.
Debut sebagai tim di GP Monaco 1966, McLaren mempu delapan kali menjuarai konstruktor (1974, 1984, 1985, 1988, 1989, 1990, 1991, 1998) dan 12 pembalap (1974, 1976, 1984, 1985, 1986, 1988, 1989, 1990, 1991, 1998, 1999, 2008).
McLaren juga pernah sukses bekerja sama dengan Mercedes sebagai pemasok mesin selama 20 musim antara 1995-2014. Saat terakhir merebut gelar juara dunia konstruktor (1998) dan pembalap (2008, Lewis Hamilton), McLaren juga menggunakan mesin dari Mercedes.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments