Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Duo McLaren Menganalisis Sumber Kesulitan di F1 GP Turki

F1 GP Turki, yang diselenggarakan di Istanbul Park pekan ini, tampaknya bukan untuk McLaren. Lando Norris dan Daniel Ricciardo menemukan permasalahan yang menghambat mereka.

Lando Norris, McLaren MCL35M

Foto oleh: Jerry Andre / Motorsport Images

Kedua pembalap tersebut mengalami kesulitan sejak latihan bebas hingga kualifikasi GP Turki. Norris yang datang dengan kekecewaan dari Sochi, akan memulai balapan dari urutan ketujuh. Sedangkan, Daniel Ricciardo lebih buruk karena bertengger pada posisi ke-15.

Saat ditanya apakah downforce yang menghambat performanya di Istanbul Park, Norris membantah karena ia melihat faktor lain.

“Tidak, saya kira tidak ada hubungannya dengan downforce. Mungkin memang benar atau kami malah tidak menyadarinya! Saya kira itu hanya sifat alami trek, jenis tikungan lebih selaras di sini seperti Zandvoort,” ujarnya.

“Dengan tikungan Apex lebih panjang, di mana kami mengalami kesulitan, jadi kami kira itu seperti yang diharapkan. Tidak heran kalau kami kewalahan lagi, tapi tentu saja, ketika Anda merasakan kesulitan, Anda tidak mau memercayainya hingga Anda melihatnya.”

Pendapat berbeda diutarakan Ricciardo yang tak mampu menjangkau grid depan. Ia senang dengan grip yang lebih baik, meski merepotkan dengan ban depan.

“Tidak ada yang bisa saya lakukan. Mungkin, kejutan terbesar adalah daya cengkeram dibandingkan tahun lalu, sehingga itu merupakan kejutan bagus,” pembalap Australia itu menjelaskan.

“Trek memiliki sifat terbatas untuk ban depan, dengan banyak tikungan panjang, sangat menguras ban depan. Kami berpotensi tidak bisa jadi yang tercepat, meski begitu, lintasan menyenangkan.”

Baca Juga:

Ricciardo tak menampik beberapa bagian lintasan yang sedikit tergenang akibat hujan dan penggunaan ban lunak, jadi sumber masalah. Selain itu, juga adanya dobel yellow flag turut memperumit keadaan sehingga terhenti di Q1.

Pembalap senior tersebut mengaku kebingungan sekaligus tertekan menghadapi problem tersebut. Namun, ia bukan tipe pilot yang mudah putus asa.

“Tentu Anda tidak mau keluar di Q1, kadang saya merasa sangat frustrasi dan kadang bisa mengatasinya. Saya seperti kembali ke garasi dan melihat data serta mencoba memahami apa yang terjadi," katanya.

“Contohnya, understeer pada mobil, lalu Anda ingin hanya mengecek apakah itu understeer, atau ada sesuatu yang lain. Tapi hal ini malah membuat saya malah ingin belajar dari pengalaman itu, menolak menyerah.

“Saya memikirkan hari esok karena kami tidak tahu apakah itu akan jadi trek sulit untuk menyalip. Tak ada trek mudah, tapi saya yakin itu akan menantang. Kemarin, di mana saya merasa nyaman, saya juga lebih optimistis dan percaya diri besok bisa lebih baik. Kita lihat saja, Saya hanya ingin menatap ke depan dan tidak mau membuang energi dengan kecewa atau marah.”

Daniel Ricciardo, McLaren MCL35M

Daniel Ricciardo, McLaren MCL35M

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Mick Schumacher Sempat Berpikir Bisa Lolos Q3 F1 GP Turki
Artikel berikutnya Balapan F1 GP Turki dalam Ancaman Hujan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia