Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

McLaren sayangkan pilihan strategi Alonso

COO McLaren Technology Group, Jonathan Neale, menyayangkan pemilihan strategi Fernando Alonso pada balapan Formula 1 GP Spanyol.

Daniil Kvyat, Scuderia Toro Rosso STR12, Fernando Alonso, McLaren MCL32

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images

Fernando Alonso, McLaren MCL32
Sebastian Vettel, Ferrari SF70H, Fernando Alonso, McLaren MCL32, Sergio Perez, Sahara Force India F1
Fernando Alonso, McLaren MCL32
Felipe Massa, Williams FW40, collides, Stoffel Vandoorne, McLaren MCL32, leading to the latter drive
Marcus Ericsson, Sauber C36, battles, Fernando Alonso, McLaren MCL32
Marcus Ericsson, Sauber C36, Fernando Alonso, McLaren MCL32
Felipe Massa, Williams FW40, collides, Stoffel Vandoorne, McLaren MCL32, leading to the latter drive

Setelah berhasil mencetak waktu sensasional pada sesi kualifikasi dan meraih hasil start ketujuh, Alonso justru didorong keluar oleh Felipe Massa pada putaran pembuka, dan terhambat gerombolan mobil lain.

Berusaha mencari ruang kosong, pembalap Spanyol itu melakukan pit stop lebih awal. Tapi ketika kembali bergabung ke lintasan, Alonso malah terjebak di belakang mobil Toro Rosso yang dikemudikan Daniil Kvyat.

"Start Fernando tidak terlalu buruk," ujar Neale kepada Motorsport.com. "Ia terlempar ke luar lintasan saat bertarung dengan Massa. Tapi Felipe juga sebenarnya tidak bisa disalahkan, karena ia harus menghindari dua mobil yang tiba-tiba kembali masuk ke lintasan [Kimi Raikkonen dan Max Verstappen]. Jadi sudah pasti ia tidak sempat melihat kaca spion.

"Jadi ia bermanuver ke sisi luar, dan akibatnya Fernando kehilangan waktu dan tercecer ke posisi-11.

"Fernando sebenarnya lebih kencang dibandingkan mobil-mobil di depannya, tapi ia tidak bisa memanfaatkan itu. Tim strategi kami mengambil keputusan untuk melakukan undercut [pit stop lebih awal]

"Memang, saat balapan usai dan melihat kembali jejak-jejaknya, kita bisa dengan mudah berkata 'kalau saja saya mengetahui itu.' Tapi ketika momen sengit tengah balapan, itulah keputusan yang kami ambil.

"Lalu ia terjebak di belakang Kvyat. Ia mencoba tiga atau empat kali untuk menyalip, tapi selalu gagal. Saya pikir penyebabnya adalah karena kecepatan mobil kami di lurusan masih kurang.

"Fernando bisa mendekatinya di awal lurusan, kemudian mendapat kontak DRS, tapi kami masih terlalu jauh. Mobil Kvyat memang lebih kencang dibandingkan kami.

Alonso kemudian dirugikan periode Virtual Safety Car (VSC) yang ironisnya disebabkan oleh insiden rekan setimnya, Stoffel Vandoorne. Periode VSC tersebut terbukti menjadi peluang bagi rival mereka.

Saat bendera finis dikibaskan, Alonso menyelesaikan balapan di urutan ke-13, meski start dari posisi ketujuh. Ia juga tidak berhasil memanfaatkan tersingkirnya Verstappen, Raikkonen, dan Valtteri Bottas, yang ketiga-tiganya memulai balapan di depan mobilnya.

"Kami mengganti kompon ban Fernando agar ia bisa terlepas dari kefrustrasian tersebut. Tapi pada titik itu kami [Vandoorne] menyebabkan VSC, dan akhirnya justru kehilangan waktu lebih banyak."

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Alonso: Teknologi F1 bisa bantu peluang menang di Indy 500
Artikel berikutnya Bottas: Halangi Vettel memang sudah jadi tugas saya

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia