Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

McLaren Yakin Masih Tertinggal dari Tim Besar hingga 2024

CEO McLaren, Zak Brown, mengatakan skuad besutannya bakal kesulitan untuk mengatasi rival-rival kuat dalam waktu dekat.

Daniel Ricciardo, McLaren MCL35M, makes a stop

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images

McLaren masih menggunakan terowongan angin milik Toyota di Cologne, bekas proyek Formula 1, yang secara signifikan dapat memperlambat kinerja tim pengembangan.

Meski pekerjaan telah dimulai di Woking, Inggris, untuk membangun terowongan angin sendiri, Brown mengatakan ada sedikit peluang untuk melompat ke garis depan sebelum aturan berubah pada 2022.

Sumber daya yang besar juga membuat McLaren tidak bisa membangun proyek mereka secara cepat.

“Pada 2024, kami akan mengejar yang lainnya dengan infrastruktur yang diperlukan, terutama terowongan angin,” kata Brown.

“Sayangnya, kami harus bekerja di salah satu terowongan angin yang secara teknologi kurang menguntungkan, dan itu adalah kerugian besar.

“Pada 2024, kami harus berkembang jauh lebih baik dan kami ingin percaya bahwa pada saat itu olahraga akan mencapai tingkat di mana lebih banyak tim akan dapat memperjuangkan gelar juara dunia.

“Saya percaya bahwa tim kami akan menjadi salah satu dari tim-tim yang mampu memperebutkan titel.”

Baca Juga:

Pandemi virus corona benar-benar menghancurkan grup McLaren, yang harus memberhentikan lebih dari 1.000 orang pada tahun lalu.

Pandemi yang mulai dapat dikendalikan di Eropa, McLaern bisa melanjutkan investasi mereka berkat pembatasan annggaran dan suntikan dana dari AS dan Bahrain.

Tetapi, Brown juga mengatakan tujuan jangka menengah McLaren adalah tetap menjadi tim terbaik di papan tengah klasemen.

“Meski kami sudah memiliki anggaran untuk menghadapi tim lain, infrastruktur kami masih tertinggal,” ucapnya.

“Kami telah melakukan investasi, dan membutuhkan waktu, terutama terowongan angin. Sayangnya, kami tidak bisa mendapatkan kembali waktu yang hilang.

“Kami sudah menetapkan anggaran, tetapi membutuhkan bertahun-tahun sebelum kami selesai dengan terowongan angin.

“Saya pikir mobil 2024 yang akan merasakan efeknya. Sampai saat itu, kami akan mencoba melakukan pekerjaan sebaik mungkin dengan material kami saat ini.

“Namun, saya tidak berpikir kami bisa mengalahkan orang-orang yang memimpin sampai proyek-proyek ini selesai. Tetapi tentu saja Anda tidak dapat mengetahui tim mana yang beradatasi lebih baik dengan aturan baru.”

“Brawn (GP, 2009) tampil lebih baik dari yang diharapkan. Ketika mereka memenangi kejuaraan, mereka tidak memiliki anggaran besar. Saya pikir aturannya lebih ketat, dan lebih sulit mendapatkan keuntungan.”

Proyek McLaren pada 2020 bisa dikatakan sukses ketika mereka meningkatkan sistem CFD, yang mana Direktur Teknis, James Key, mengatakan komponen itu memiliki dampak positif.

“Ini jelas membantu kami memperbaiki alur kerja kami terkait dengan aero, investasi yang kami lakukan sudah memberikan dampak positif. Kami mendapatkan hasil yang jauh lebih detail di area ini daripada sebelumnya,” kata Key.

Lando Norris, McLaren MCL35M, Daniel Ricciardo, McLaren MCL35M

Lando Norris, McLaren MCL35M, Daniel Ricciardo, McLaren MCL35M

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Leclerc: Ferrari Tidak Bisa Lawan Mercedes di Setiap Balapan
Artikel berikutnya Tiga Saran dari Ricciardo untuk Tsunoda

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia