Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Kerap Kena Hujat, Yuk Kenalan dengan Michael Masi dan Tugasnya

Nama Michael Masi kerap terseret dalam beberapa kontroversi terkait keputusan steward di Formula 1 2021. Yang terbaru, ia membuat jengkel bos Mercedes-AMG, Toto Wolff, di GP Abu Dhabi. Lalu seperti apa sosok direktur balap FIA F1 itu?

Michael Masi, FIA

Foto oleh: Erik Junius

Seandainya, Masi tak memutuskan balapan dimulai lagi pada lap akhir di Sirkuit Yas Marina, mungkin Lewis Hamilton tak kehilangan trofinya. Namun, pria Australia itu berpegang pada prinsip ‘Biarkan mereka balapan’.

Hamilton kehilangan gelar dari pilot Red Bull Racing, Max Verstappen. Keputusan tidak berubah meski Mercedes melayangkan protes.

Kesal dengan hal itu, penggemar F1 mengapungkan tagar #MasiOut di Twitter. Ia tak peduli jadi sasaran tembak akibat keputusannya.

Namun sebelum itu, alangkah lebih baik mengenal Masi dan seluk-beluk pekerjaannya.

Apa pengalaman kerjanya?

Masi berkenalan dengan F1 dari dekat pada 1992. Kala itu, ia menonton GP Australia di Adelaide dan menyimpan kesan di benaknya.

Setelah itu, pria kelahiran 1978 tersebut dengan sukarela terjun di dunia balapan karena pamannya seorang pembalap. Di sela kesibukannya bersekolah, ia bekerja dengan tim Super Touring.

Baca Juga:

Sejak 2003, Masi menjadi anggota TouringCar Entrants Group Australia (TEGA), yang berkembang jadi organisasi operasional Supercars. Dari sini, ia dapat pengalaman bekerja dengan steward manajemen balap.

Kariernya semakin berkembang, hingga direkrut Konfederasi Motor Sport Australia (CAMS). Seiring berjalannya waktu, Masi dipercaya mengatur jalannya balapan di F1 GP Australia untuk pertama kali.

Dianggap sukses, ia diminta mengawasi pelatihan komisioner lokal untuk GP Singapura 2008 dan Korea Selatan 2010.

Pada 2012, pria asal Sydney itu kembali ke Supercars dan dalam tiga tahun berhasil menduduki jabatan direktur balap. Organisasi tersebut ditinggalkannya pada 2018 karena tertarik mengatur balap formula.

Ketika itu, ia mendapat panggilan dari direktur balap saat itu, Charlie Whiting, yang butuh tangan kanan.  Masi berbagi tugas dengan direktur balap Formula E, Scott Elkins.

Kapasitasnya teruji sehingga dipilih menduduki peran itu sendirian pada 2019, sembari merangkap deputi permanen F2 dan F3.

Sungguh disayangkan, Whiting meninggal beberapa hari sebelum laga pembuka, GP Australia 2019. Kekosongan posisi diisi Masi hanya untuk lomba di Melbourne.

Namun kemudian diperpanjang hingga akhir tahun dan dilantik secara resmi pada Januari 2020.

Andreas Seidl, Prinsipal McLaren F1 dengan Direktur Balap F1 Michael Masi

Andreas Seidl, Prinsipal McLaren F1 dengan Direktur Balap F1 Michael Masi

Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images

Apa tugas direktur balap?

Sebagai direktur balap, Masi berperan sebagai wasit untuk setiap akhir pekan grand prix dan memastikan semua aktivitas di trek berjalan dengan aman. Dia juga merupakan delegasi keselamatan F1.

Oleh karena itu, tugasnya meliputi homologasi sirkuit dan mesti terlibat dalam penyusunan regulasi olahraga untuk F1.

Setiap akhir pekan kompetisi, Masi punya kewenangan besar dalam mengambil keputusan, contohnya menghentikan balapan karena red flag, mengeluarkan safety car atau menyelenggarakan virtual safety car maupun memberitahu pembalap dengan bendera hitam-putih.

Ia juga yang mengumumkan tentang batas lintasan dan memonitor mereka pada masing-masing trek. Namun, bukan dia yang memberi penaltik kepada pelaku pelanggaran. Itu adalah tugas steward, yang terdiri dari empat orang termasuk mantan pembalap.

Biasanya, Masi memberitahu komisioner terkait aksi yang harus ditinjau. Steward yang menentukan apakah perlu menginvestigasi kasus itu atau tidak.

Hasil penyelidikan harus ditulis dalam laporan dan mereka perlu mengeluarkan sanksi terkait sesuai kode olahraga.

Masi juga berkomunikasi dengan komisaris trek, pihak yang ada di sirkuit, sekretaris trek, yang merupakan orang lokal penanggung jawab tertinggi balapan.

Ketika balapan usai, pekerjaannya tak lantas berkurang. Ia harus membuat pandangan dan catatan seputar pelaksanaan F1 dan menemukan solusi pengembangan.

Michael Masi, Direktur Balap dan Stefano Domenicali, CEO, Formula 1

Michael Masi, Direktur Balap dan Stefano Domenicali, CEO, Formula 1

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Bagaimana komunikasi direktur balap dengan tim dan pembalap?

Masi mengadakan pertemuan dengan para direktur olahraga tim setiap Kamis, sebelum rangkaian balapan dilaksanakan. Para pembalap bisa menghadapnya kapan saja setelah terjadi insiden.

Sepanjang balapan, Masi akan berbicara dengan direktur olahraga maupun kepala kru lewat radio komunikasi. Misalnya, ia menginformasikan jika pembalap mereka mengambil keuntungan ketika melebar ke luar jalur.

Pria berlatar pendidikan pemasaran itu menginstruksikan kepada tim agar pembalap mengembalikan posisi untuk menghindari penalti. Dalam hal ini, tim juga boleh bertanya.

Sebagai bentuk transparansi, mulai F1 2021, percakapan mereka disiarkan secara langsung di televisi. Kadang ada perkataan yang menjadi bumerang baginya, seperti saat ia berbicara dengan bos Red Bull Racing, Christian Horner, di GP Arab Saudi.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Red Bull Racing Superior soal Urusan Pit Stop
Artikel berikutnya Nico Rosberg: George Russell Pilihan Berisiko bagi Mercedes

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia