Merasa Berkepribadian Aneh, Kimi Raikkonen Heran Jadi Idola
Kimi Raikkonen mengaku heran digilai para penggemar Formula 1 karena tidak merasa sebagai sosok yang ramah dan cenderung aneh.

Juara dunia F1 2007 sedang menikmati masa pensiun dan tidak tertarik dalam balapan. Pada periode ini, ia masih suka mengenang berbagai hal dalam F1 yang dilakoni selama 19 tahun.
Prestasi yang diraih bersama Ferrari membuatnya namanya makin diperhitungkan. Sosoknya pun kian banyak diidolakan.
Sadar dengan sikapnya cenderung dingin dan ceplas-ceplos, Raikkonen kebingungan mengetahui fakta bahwa dia digemari.
“Saya tak tahu kenapa mereka suka dengan saya. Mungkin karena saya adalah saya. Secara konsisten, aneh atau apa pun yang Anda sebut itu!” ucapnya kepada Motorsport.com.
“Itu wajar bagi saya, tapi untuk di luar, mungkin tidak bagi setiap orang. Tapi, saya melakukannya dengan cara saya sendiri, sebagian besar jalan.”
Ia menegaskan betapa penting jadi diri sendiri apa pu yang terjadi. Tak mungkin mengubah sikapnya hanya untuk menyenangkan orang lain.
“Di sana-sini, Anda perlu berjalan ke arah lain. Jelas lebih pada awalnya, itu lebih sulit, karena mereka mencoba menempatkan Anda di suatu tempat. Tapi, jika Anda tidak mau, maka mereka akan menyerah mencoba mengubah Anda,” tuturnya.
“Lebih mudah (untuk mereka berkata), mungkin lebih baik biarkan dia melakukan apa yang diinginkan. Saya gembira berjuang sejak awal karena pastinya itu tidak mudah. Selain itu, lebih sulit menjadi orang lain.
“Saya kira Anda bisa melakukan apa yang diminta orang lain atau menjadi seperti yang diinginkan orang lain, untuk sejenak. Tapi, saya kira itu tidak bagus atau tidak sehat dalam jangka waktu panjang.”

Kimi Raikkonen, penggemar Alfa Romeo Racing fans dan spanduk
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Pria 42 tahun tersebut sering memberi respons mengejutkan dalam balapan, salah satunya berkata ‘Biarkan saya sendiri, saya tahu apa yang harus saya lakukan’ lewat radio tim Lotus pada GP Abu Dhabi 2012.
Eks pilot Alfa Romeo itu mengaku tak mengingat hal-hal seperti itu. Baginya yang terpenting meraih kemenangan atau finis lebih baik.
“Saya tidak peduli dengan itu. Pada akhirnya, kami memenangi balapan, dan orang-orang yang saat itu ada di sana tahu apa yang terjadi,” Raikkonen menjelaskan.
“Lebih mudah mencuatkan sesuatu kondisi dari hal itu dan melakukan ini dan itu. Pada akhirnya, memenangi balapan adalah sebuah proses panjang dari Jumat sampai Minggu. Saya tidak punya perasaan apa pun, baik atau buruk tentang itu.”
Video terkait
McLaren Bikin Penasaran Usai Nyalakan Mesin MCL36 Pertama Kali
GP Singapura Tetap di Kalender Formula 1 hingga 2028
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.