Mercedes Akui Balapan di Hungaroring Akan Berbeda
Prinsipal Tim Mercedes-AMG Petronas Toto Wolff mewaspadai kebangkitan Red Bull Racing pada Formula 1 Grand Prix Hungaria, akhir pekan ini.
Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images
Lewis Hamilton berhasil memenangi GP Inggris sekaligus memangkas selisih poin dengan Max Verstappen (Red Bull Racing-Honda), hampir dua pekan lalu. Namun begitu, Wolff menilai balapan berikutnya, GP Hungaria, akan berbeda.
Akhir pekan ini, (30/7 – 1/8/2021), Kejuaraan Dunia Formula 1 2021 akan menggelar seri ke-11 di Sirkuit Hungaroring, Hungaria. Menurut Wolff, sirkuit berkarakter lambat dengan panjang lintasan hanya 4,381 km tersebut lebih cocok buat para rival Mercedes.
“Hungaroring butuh gaya tekan (downforce) mobil tinggi. Lintasannya juga sempit dan banyak tikungan (14). Sekilas, ini seperti sirkuit go-kart versi besar. Jadi, Hungaria akan menjadi balapan berbeda dibanding lomba-lomba sebelumnya,” kata Wolff.
“Ini sirkuit yang lebih cocok untuk mobil lawan-lawan kami. Namun, kami akan mencoba memberikan segalanya yang kami miliki.”
Berlokasi 20 km timur laut Budapest, ibu kota Hungaria, Hungaroring sudah menggelar F1 sejak 1986. Tahun ini akan menjadi GP Hungaria edisi ke-36.
Kendati termasuk trek lambat dalam kalender F1, statistik di Hungaroring agak berbeda dengan karakter lintasan tersebut. Dari 35 GP Hungaria yang sudah digelar, hanya 16 yang berhasil dimenangi oleh peraih pole position.
Enam pemenang direbut mereka yang start dari grid kedua (masih di barisan depan), 11 pemenang oleh mereka yang start dari barisan kedua (grid ketiga dan keempat), serta dua lainnya direbut pembalap yang memulai balapan dari posisi ke-14 atau di bawahnya.
Mendahului lawan (overtake) di Hungaria terbilang menyulitkan. Menariknya, pada 2020 lalu (foto utama), tercatat 29 overtake terjadi di GP Hungaria. Cukup banyak untuk sirkuit berkarakter lambat dan sempit.
Downforce tinggi pada mobil memang diperlukan untuk mendapatkan daya cengkeram ban optimal di Hungaroring. Juga agar mobil tetap stabil saat pengereman keras di tikungan seperti T1, T6, dan T12, serta traksi bagus di T1, T2, T7, T12, T13, dan T14.
Asumsi Wolff yang menyebut Hungaroring bakal menguntungkan para rival Mercedes bisa dilihat dari konstruktor pemenang GP Hungaria terbanyak. McLaren memimpin dengan 11 kali menang diikuti Williams dan Ferrari yang masing-masing tujuh kali naik podium utama.
Mercedes sendiri berada di posisi berikutnya dengan lima kemenangan. Tetapi, empat dari lima kemenangan itu mereka buat di era mesin turbo-hybrid (mulai 2014), yakni pada 2016, 2018, 2019, dan 2020, semua lewat Lewis Hamilton (satu lainnya ia buat pada 2013).
Red Bull sendiri baru dua kali memenangi lomba di Hungaroring masing-masing lewat Mark Webber pada 2010 dan Daniel Ricciardo pada 2014.
Menjelang GP Hungaria, Lewis Hamilton – juara dunia tujuh kali: 2008, 2014, 2015, 2017-2020 – berada di P2 klasemen dan hanya tertinggal delapan poin dari Max Verstappen.
Di klasemen konstruktor, Mercedes juga berada di posisi kedua dan hanya terpaut empat angka dari Red Bull di puncak.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments