Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Mercedes berusaha bangun dari mimpi buruk

Mercedes akan menjadikan hasil buruk di GP Jerman sebagai pelajaran dan bertekad bangkit pada ronde Formula 1 2019 berikutnya.

Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W10, crashes his car but manages to continue on his way

Foto oleh: Jerry Andre / Motorsport Images

Mercedes hampir pulang dengan tangan hampa dari balapan kandang mereka di Hockenheim, Minggu (29/7). Lewis Hamilton finis ke-11 di trek setelah mengalami kecelakaan, pit stop lama, penalti akibat melewati tiang pembatas pintu masuk pit, dan melintir pada kecepatan tinggi.

Beruntung, Hamilton lolos dari kecelakaan yang lebih serius, dan berhak mendulang dua poin tambahan setelah naik pada urutan kesembilan berkat penalti duo Alfa Romeo usai balapan.

Sementara kecelakaan di lap-lap akhir memupuskan harapan Valtteri Bottas untuk memangkas jarak dari Hamilton, rekan setim sekaligus pemimpin klasemen.

"Saya pikir kami semua merasa 'memar' dengan hasil balapan ini. Karena ada perbedaan antara balapan tidak memihak kepada Anda, atau mobil mengalami kerusakan, atau kecelakaan, atau tim tidak melakukan yang terbaik, dengan kenyataan kedua mobil gagal finis di poin, satu di luar [sepuluh besar], satunya lagi gagal finis," jelas team principal Mercedes, Toto Wolff.

Baca Juga:

"Jadi sekarang kami pulang dan kemudian kembali ke kantor. Hari-hari seperti ini yang membuat kami semakin kuat. Ini adalah hari-hari di mana kita menganalisis dan memeriksa lebih detail dari sebelum-sebelumnya.

“Anda tidak pernah pulang ke rumah dan berkata, 'Kenapa kami bisa menang?', Anda akan berkata, 'Kenapa kami bisa kalah?'. Jelas ini yang akan menjadi bahan diskusi kami. Kami bersatu dalam kesulitan ini, seperti saat kami bersatu ketika menang."

Ditanya apakah Hockenheim menjadi momen terendah baginya sebagai team principal, Wolff menjawab, "Anda harus tetap rendah diri karena kami sudah memenangi banyak balapan, saya tidak tahu berapa banyak, 80 atau 90 balapan? Dan juga lima gelar juara dunia.

"Itulah mengapa ini rasa sakit itu terasa lebih intens dibandingkan kebahagiaan saat menang.

"Apakah ini momen terendah saya? Well mungkin saya bisa bilang cuaca tidak berpihak pada kami hari ini, dan kami tidak 100 persen mengatur jalannya balapan.

"Mungkin balapan Austria tahun lalu, di mana kami mengalami DNF ganda akibat perbuatan kami sendiri, terasa lebih parah. Tetapi saat ini, hasil Hockenheim terasa sangat pahit," tuturnya.

Toto Wolff, Executive Director (Business), Mercedes AMG
Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W10
Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W10
Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W10
Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W10 pit stop
Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W10 pit stop
Alexander Albon, Toro Rosso STR14, Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W10
Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W10
Mobil Valtteri Bottas, Mercedes AMG W10, di truk pengangkut
Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W10,  Valtteri Bottas, Mercedes AMG W10
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Red Bull takkan ganti Gasly tengah musim
Artikel berikutnya Leclerc: Saya membuang peluang besar

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia