Mercedes Dukung Bottas dalam Situasi Sulit

Tekanan besar dirasakan Bottas beberapa waktu terakhir, terutama saat George Russell menggantikan Lewis Hamilton di GP Sakhir, akhir pekan lalu. Makin banyak yang meremehkannya.

Alih-alih terpuruk, Bottas bertekad untuk menggenjot penampilannya agar tidak terlalu timpang dengan Hamilton.

Pembalap 31 tahun itu menjadi kandidat runner-up F1 2020 setelah mengoleksi dua kemenangan dan total 10 kali naik podium. Sementara juara dunia Formula 1 tujuh kali, memimpin dalam 11 balapan.

Motivasi tinggi Bottas tersebut membuat prinsipal Mercedes, Toto Wolff, terkesan. Mental tangguh merupakan salah satu kelebihannya.

“Dia sangat kuat, pria ulet. Kehilangan titel sesuatu yang sulit dan tidak diharapkan mudah dicerna. Tapi dia mendapat dukungan tanpa syarat oleh tim, dan saya kira dari tahun ke tahun, itu membuatnya lebih ingin menang,” ujarnya.

“Menang lawan sosok terhebat bisa jadi kepuasan terbesar yang dimiliki pembalap. Tapi itu memakan korban, seperti yang sudah diprediksi.”

“Menurut saya, dia mampu mengangkat dirinya dan dia punya keluarga yang melakukan itu. Dia juga punya rekan setim, semua dari kami.”

Bottas mengungkapkan bahwa ia puasa media sosial dan berita selama terpuruk, setelah finis pada urutan kedelapan di GP Sakhir.

Di Abu Dhabi, ia mencatatkan waktu cukup baik selama free practice 1 dan 2. Bottas terpaut 0,034 detik dari pemimpin balapan Max Verstappen. Di sesi kedua, pembalap tersebut paling cepat bahkan meninggalkan Hamilton dengan selisih waktu 0,203 detik.

“Senang melihatnya sehat dan kembali. Tentu Anda tidak berharap seseorang terkena virus. Tampaknya tidak begitu ringan, jadi senang melihatnya gembira kembali ke mobil,” Bottas mengomentari soal Hamilton.

“Saya hanya benar-benar fokus akhir pekan tentang pekerjaan saya, secara mental mencoba berada di tempat lebih baik dan melahap lap setiap lap. Sejauh ini , semua bagus.”