Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Mercedes F1 Bantu Kembangkan Sepatu Atletik

Mercedes AMG Petronas F1 berkolaborasi dengan produsen apparel PUMA untuk memproduksi sepatu untuk olahraga atletik. Konsep alas kaki tersebut mengadaptasi kecepatan yang dimiliki mobil Formula 1.

Toto Wolff, Team Principal and CEO, Mercedes AMG

Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images

Evospeed Tokyo Future Faster+ dan Evospeed Tokyo Future Nitro Faster+ bakal dipakai atlet Puma. Di antaranya Karsten Warholm, pemecah rekor dunia lari gawang 400 m, dan sprinter Kanada, Andre De Grasse, dalam berbagai kompetisi, termasuk Olimpiade Tokyo 2020.

“Kami percaya bahwa bersama dengan Mercedes AMG Petronas, kami telah menciptakan spikes Track and Field unik dengan melibatkan inovasi yang akan membantu atlet kami berlari lebih cepat, melompat lebih jauh, dan melambung lebih tinggi,” ucap Erin Longin, Global Director Run/Train PUMA, dikutip dari rilis yang diterima Motorsport.com.

Mercedes berusaha mewujudkan ide atlet yang membutuhkan sepatu ringan sekaligus kuat sehingga mereka bisa berlari cepat. Konon mereka menggunakan material yang digunakan pada mobil F1.

“Kolaborasi dengan PUMA ini merupakan penyelarasan alami – track spike diperlukan untuk berlari lebih cepat, dan mobil balap harus melaju cepat,” kata Toto Wolff, CEO Mercedes AMG Petronas F1.

“Jika Anda sedang merancang mobil balap yang hebat atau sepatu spike yang sempurna, semuanya bergantung pada teknologi dan memberikan performa tinggi ke dalam suatu produk. Kami telah memanfaatkan pengalaman dan keahlian kami dalam serat karbon untuk desainnya, dan selama proses tersebut, kami juga belajar bahwa membuat track spike yang inovatif sama rumitnya dengan mobil Formula 1.”

Baca Juga:

Tantangan berat dihadapi departemen ilmu terapan The Silver Arrows. Kuncitara akibat pandemi Covid-19 membuat mayoritas staf bekerja di rumah. Selain itu, mereka mesti mencari materi yang bisa digunakan untuk sepatu spesial itu, hingga ditemukan karbon yang sifatnya ringan, kaku dan sangat kuat, tapi dengan mudah dibengkokkan saat diperlukan.

Dalam merancang sepatu Evospeed Tokyo Future Faster+, Mercedes dan Puma melibatkan Warlhom dan pelatihnya. Dihasilkan sebuah sepatu berbahan serat karbon dan solnya terbuat dari pekat karbon, dengan pin titanium permanen. Bobot keseluruhan hanya 135 gram.

Karsten mengungkapkan pentingnya pelat karbon karena materinya kuat dan menekuk sesuai keinginannya. Energi pun cepat kembali.

“Saat Anda berlari, Anda punya waktu kontak sangat singkat dengan tanah, hanya 1 detik, jadi Anda ingin pelat bereaksi sangat cepat. Oleh karena itu, saya ingin karbon yang kaku sehingga mendapat dorongan kembali sebelum meninggalkan tanah. Saya pun berlari lebih cepat,” atlet Norwegia itu menjelaskan.

“Ini sangat unik dan telah memberi kami produk yang sempurna bagi kami untuk bekerja di trek - lonjakan yang sangat agresif, dengan propulsi ke depan yang sangat bagus, dan ini memberi saya semua alat yang saya butuhkan untuk menjadi versi terbaik dari diri saya.”

Sepatu Faster+ kolaborasi Puma dan Mercedes AMG Petronas F1

Sepatu Faster+ kolaborasi Puma dan Mercedes AMG Petronas F1

Foto oleh: Puma

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Performa Inkonsisten Bikin Ferrari Sulit Ditebak
Artikel berikutnya Russell Tidak Tutup Pintu untuk Red Bull

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia