Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Mercedes Harus dalam Performa Terbaik untuk Kalahkan Red Bull

Mercedes bersikukuh bahwa mereka masih bisa mengalahkan Red Bull dan memenangi gelar juara dunia Formula 1 tahun ini jika tampil dalam performa terbaik di setiap balapan.

Lewis Hamilton, Mercedes W12, in the pits

Lewis Hamilton, Mercedes W12, in the pits

Glenn Dunbar / Motorsport Images

Kemenangan Max Verstappen menjadi kekalahan ketiga Mercedes secara beruntun musim ini. Lewis Hamilton gagal mempertahankan posisi pertama setelah kalah cepat dari pembalap asal Belanda itu di lap-lap terakhir Grand Prix Prancis.

Mercedes memutuskan untuk melakukan satu kali pergantian ban dalam balapan di Sirkuit Paul Ricard yang digelar selama 53 lap.

Sedangkan Red Bull Racing memutuskan melakukan dua pit stop untuk Verstappen yang membuatnya memiliki kecepatan lebih baik dibandingkan Mercedes di lap-lap terakhir.

Kekalahan Mercedes dari Red Bull di GP Prancis menjadi yang ketiga usai gagal mendapatkan poin penuh di Monako dan Baku, akibat kesalahan menerapkan strategi.

Tetapi, Trackside Engineering Director Mercedes Andrew Shovlin meyakini timnya masih mampu memenangi balapan dan meraih titel musim ini. Namun, ia juga menyadari hal tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan.

“Cara kami melihatnya adalah tim ini harus berada dalam kondisi terbaiknya untuk mengalahkan red Bull,” katanya. “Saya pikir itu yang menjadi perbedaan besar di Prancis.

“Kami tahu balapan berjalan sangat ketat. Kami merasa mereka (Red Bull) favorit juara. Mereka memiliki paket yang sangat bagus. Tapi jika mampu berada dalam performa terbaik, maka kami bisa mengalahkan mereka dan memenangi kejuaraan.”

Baca Juga:

Mercedes sebenarnya memiliki kecepatan untuk bisa menang atas Red Bull di Sirkuit Paul Ricard. Sayang, mereka salah melakukan perhitungan kekuatan undercut saat melakukan pit stop.

Shovlin mengatakan bahwa perbedaan kompetitif yang tipis antara timnya dan Red Bull berarti tidak ada ruang untuk melakukan kesalahan di sepanjang balapan.

Itulah sebabnya, memiliki mobil yang mampu meraih kemenangan di Prancis, tapi kalah dari Red Bull dalam hal strategi membuat mereka sangat frustrasi.

“Ini menjengkelkan, saya pikir kami bisa menenangi balapan. Saya merasa kami akan menempatkan dua mobil di podium,” ujarnya.

“Kami berada di kejuaraan di mana kami tidak bisa membuang peluang begitu saja. Kami memiliki mobil yang bagus, dan kami menunjukkannya di balapan.

“Saya pikir kami tidak begitu bagus di kualifikasi, tapi di balapan dalam sirkuit tradisional, kami dapat menempatkan mereka di bawah tekanan. Tetapi, kami sadar untuk melakukan itu, untuk memenangi balapan, kami harus sangat dekat dengan sempurna.

“Ada banyak hal yang bisa kami diskusikan dan bisa dikatakan kami tidak melakukan pekerjaan dengan cukup baik. Kami harus mengkritik diri sendiri dan menganalisisnya.

“Jadi, kami akan melakukannya dalam beberapa hari ke depan dan semoga kami dapat bangkit dengan lebih kuat di Austria.”

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B , Lewis Hamilton, Mercedes W12

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B , Lewis Hamilton, Mercedes W12

Foto oleh: Drew Gibson / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Wolff Merinci Kesalahan Mercedes di Prancis
Artikel berikutnya Rosberg: Manuver Pertahanan Bottas Benar-benar Sampah

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia