Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Mercedes: Kerb 'Aneh' Sirkuit Losail Jadi Problem Serius

Sejumlah pembalap mengalami masalah pada mobil dan ban di F1 GP Qatar, akhir pekan lalu.

George Russell, Williams FW43B

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images

Charles Leclerc (Scuderia Ferrari) dan Nikita Mazepin (Haas) harus mengganti sasis setelah sebelumnya mengalami kerusakan karena menghajar kerb (pembatas aspal lintasan dengan area luar trek).

Pierre Gasly (AlphaTauri) lain lagi. Sayap depan AlphaTauri AT02 geberannya mengalami kerusakan sehingga memicu kebocoran pada ban di sesi akhir kualifikasi (sesi Q3).

Problem bertubi-tubi yang dialami pembalap di Sirkuit Internasional Losail berlanjut saat lomba, Minggu (21/11/2021) lalu.

Seringnya melindas kerb diduga kuat berperan besar atas kerusakan ban (tyre failure) yang dialami Valtteri Bottas (Mercedes), Lando Norris (McLaren), serta duet Williams George Russell dan Nicholas Latifi.

Menariknya, sejumlah kerusakan mobil tersebut diyakini bukan karena kerb Sirkuit Losail yang terlalu tinggi. Andrew Shovlin selaku Trackside Engineering Director Mercedes menyebut, situasi kian pelik karena kerb Losail justru terlalu rendah. Logikanya, tidak ada masalah jika melindasnya berkali-kali.

Bunga api muncul dari bawah mobil Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, saat kualifikasi akibat gesekan dengan kerb Sirkuit Losail, tuan rumah F1 GP Qatar.

Bunga api muncul dari bawah mobil Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, saat kualifikasi akibat gesekan dengan kerb Sirkuit Losail, tuan rumah F1 GP Qatar.

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

“Sungguh aneh karena masalahnya adalah kerb tersebut cukup halus. Jadi, pembalap bisa leluasa melindasnya,” kata teknisi asal Inggris tersebut.

“Ketika Anda melindasnya, sayap depan bergerak menjadi sangat rendah ke arah permukaan trek hingga terpotong. Ban pun terhantam cukup keras.

“Dengan cara yang aneh, bila mereka lebih agresif mungkin akan lebih mudah untuk mobil dan ban. Namun, fakta begitu mudahnya melibas kerb, dan cara tercepat adalah melewatinya. Di situlah letak risikonya.”

Kendati demikian, Race Director F1 FIA Michael Masi menjelaskan tidak ada yang salah dengan desain kerb di Losail, yang sudah memenuhi standar untuk MotoGP dan F1.

Masi lalu menyebut bila model kerb yang sama dipakai pada bagian akhir Sirkuit Red Bull Ring di Austria, dan tidak ada komplain di sana.

Kerb itu standar FIA dan FIM dan bisa Anda lihat pada dua tikungan terakhir di Austria. Saya kira, para pembalap (F1) mencoba mengambil keuntungan maksimal dari rendahnya kerb Losail,” tutur Masi.

Baca Juga:

Pirelli selaku pemasok tunggal ban di F1 juga sudah melakukan investigasi terkait penyebab kerusakan ban di Qatar. Mereka juga akan melihat apakah kerb menjadi faktor utama penyebab kebocoran ban.

“Setiap serpihan kecil, kerb juga, bisa menyebabkan kebocoran kecil,” kata Mario Isola, Penanggung Jawab F1 dan Balap Mobil Pirelli.

“Saat udara berkurang, ban tidak mampu lagi menahan beban dari mobil-mobil berperforma tinggi ini.”

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Bahan Bakar Irit Pupuskan Kans Poin Daniel Ricciardo di Qatar
Artikel berikutnya Oscar Piastri Anggap Kritik untuk Guanyu Zhou Kurang Tepat

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia