Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Mercedes Pede di Red Bull Ring, Ini Alasannya

Kendati kalah di kualifikasi, Mercedes percaya diri (pede) terkait peluang pada lomba Formula 1 Grand Prix Styria, Minggu (27/6/2021).

Lewis Hamilton, Mercedes-AMG F1, and Andrew Shovlin, Chief Race Engineer, Mercedes AMG, on the grid

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images

Pada sesi kualifikasi ketiga (Q3) GP Styria, Valtteri Bottas dan Lewis Hamilton masing-masing mampu berada di posisi kedua dan ketiga di belakang Max Verstappen (Red Bull Racing-Honda).

Tetapi, hukuman penurunan tiga grid untuk Bottas karena pelanggaran di pit lane (selip) pada latihan bebas Jumat membuatnya hanya akan start dari posisi kelima pada lomba kedelapan Kejuaraan Dunia Formula 1 2021 nanti. Hamilton pun naik ke grid kedua.

Seperti diakui Hamilton, Mercedes F1 W12 kalah cepat dari Red Bull RB16B untuk waktu lap dan kecepatan di trek lurus. Namun, Mercedes W12 masih lebih baik untuk long runs daripada rival beratnya itu.

Mekanik memindahkan sasis Mercedes W12 milik Valtteri Bottas dan Lewis Hamilton di pit lane.

Mekanik memindahkan sasis Mercedes W12 milik Valtteri Bottas dan Lewis Hamilton di pit lane.

Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images

Andrew Shovlin selaku Trackside Engineering Director Mercedes-AMG Petronas F1 mengakui pole position memang sulit untuk dijangkau di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, yang juga menjadi kandang Red Bull Racing.

“Para pembalap kami melakukan pekerjaan bagus dan semua sesi berlangsung lancar. Jadi, kami tidak terlalu kecewa,” kata teknisi asal Inggris tersebut.

“Valtteri Bottas mampu bangkit setelah problem pada Jumat sore (penalti di latihan bebas kedua) dan menunjukkan performa impresif pada kualifikasi. Sayangnya, ia harus dipenalti tiga grid.

“Namun, ia mengeluarkan semua kemampuannya agar bisa mendapatkan posisi bagus untuk lomba nanti. Karena akan start di tengah para pembalap yang akan memakai ban lunak (soft), akan banyak kesempatan bagi Bottas untuk melepaskan diri ke depan.”

Baca Juga:

Soal peluang Hamilton, juara dunia tujuh kali (2008, 2014, 2015, 2017-2020), teknisi 47 tahun itu mengaku sudah melakukan sejumlah ubahan pada mobil yang diyakini mampu menguntungkan tidak hanya baginya tetapi juga Bottas.

“Hamilton memberikan banyak masukan untuk set-up mobil tidak hanya untuknya tetapi juga mobil Bottas. Saya tidak ragu Hamilton bakal mampu lebih cepat,” kata Shovlin.

“Kami yakin memiliki peluang bagus karena (Hamilton) akan start dari baris terdepan. Performa mobil kami bagus saat simulasi balap pada Jumat. Balapan yang menarik sudah menanti kami, tentu dengan beberapa strategi berbeda. Cuaca juga akan ikut berperan.”

Menjelang GP Styria, Lewis Hamilton berada di peringkat kedua klasemen dan tertinggal 12 poin dari Max Verstappen (131 poin). Valtteri Bottas bertengger di P5 dengan 59 poin. Adapun Mercedes di P2 konstruktor terpaut 37 poin dari Red Bull Racing di puncak.  

 

 

 

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Bos Mercedes Jual 3 Koleksi Supercar, Termasuk 2 Ferrari
Artikel berikutnya Bottas Tuding McLaren Penyebab Dirinya Dijatuhi Penalti

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia