Mercedes satu-satunya tim yang paham mobil 2019

Meski Red Bull menunjukkan kemajuan dengan pembaruan yang mereka bawa di Spanyol pekan ini, dan hasilnya berhasil memisah duo Ferrari dengan merebut grid keempat, Verstappen masih belum puas dengan performa skuat Milton Keynes.

Menurut Verstappen, kompleksitas mobil 2019 membuat banyak tim semakin kesulitan dalam meningkatkan performa.

"Saya bukan seorang desainer, saya hanya berusaha mengemudikan mobil secepat mungkin," kata Verstappen.

"Jika ini semua mudah dipahami, maka di setiap balapan kami akan melakukan peningkatan dengan mobil. Untuk saat ini, saya pikir pada umumnya, mobil masih tidak mudah untuk dipahami, bagaimana membuatnya menjadi lebih cepat.

"Tetapi Mercedes sepertinya sudah paham, sementara tim-tim lainnya, kami semua, masih kesulitan."

Verstappen menepis anggapan ada masalah keseimbangan yang menjadi penghambat timnya di awal musim. Ia mengatakan menyebut tambahan downforce sebagai kunci kemajuan RB15.

"Saya tidak pernah mengalami masalah dengan keseimbangan mobil. Saya hanya mengendarai mobil di ambang batasnya," tukasnya.

"Jika saya lebih kencang lagi, maka saya akan tergelincir di trek. Saya tidak pernah mengalami oversteer atau understeer yang parah, kecuali di Bahrain di mana kami melakukan kesalahan dengan set-up."

Ditanya apakah dominasi Mercedes membuatnya gundah, Verstappen menjawab: "Bagi saya tidak. Kami merasa sangat termotivasi dan bertekad untuk mencoba memangkas jarak. Itu tidak mudah, karena jika mudah, maka akan ada banyak tim yang berkompetisi di F1."

10